ABSTRAK Jasmine Adjani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar
33% di tahun 2030 sesuai dengan Persetujuan Paris. Dalam upaya tersebut,
Bappenas telah mengidentifikasi lima sektor utama yang memiliki potensi untuk
menerapkan ekonomi sirkular, salah satunya adalah sektor makanan dan minuman
dengan fokus pada industri pengolahan minyak kelapa sawit. Penelitian ini
menggunakan metode dinamika sistem berdasarkan prinsip ekonomi sirkular yang
terbagi menjadi empat subsistem, yaitu produksi, lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Indikator yang digunakan untuk mengukur aspek ekonomi sirkular adalah jumlah
emisi dan nilai emisi per CPO untuk faktor lingkungan, jumlah pekerja untuk faktor
sosial, dan jumlah profit untuk faktor ekonomi. Terdapat lima kebijakan yang
dianalisis dalam penelitian ini, yaitu Kebijakan Insentif Pajak, Kebijakan
Moratorium Sawit, Kebijakan Peremajaan Sawit Rakyat, Kebijakan Pengembangan
Pabrik Biogas, dan Kebijakan Pengembangan Teknologi Co-composting.
Dari hasil simulasi dinamika sistem, terdapat dua kebijakan terbaik, yaitu Kebijakan
Peremajaan Sawit Rakyat dan Kebijakan Pengembangan Pabrik Biogas. Kebijakan
Pengembangan Pabrik Biogas adalah salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan
untuk pengurangan jumlah emisi (-54% dari Skenario Business As Usual) dan nilai
emisi/CPO (-54% dari Skenario Business As Usual. Namun, jika pemerintah ingin
fokus pada aspek sosial dan ekonomi, Kebijakan Peremajaan Sawit Rakyat menjadi
pilihan yang relevan untuk dipertimbangkan dengan kenaikan jumlah pekerja 47%
dari Skenario Business As Usual dan kenaikan jumlah profit 48% dari Skenario
Business As Usual.