digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yoel Christianto Firdaus
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Coronavirus Disease 19, atau biasa disebut COVID-19, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV- 2). COVID-19 menyerang sistem pernapasan pada manusia. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) yang berasal dari hidung atau mulut. Penyebaran penyakit ini terjadi dengan sangat cepat ke seluruh dunia. Oleh sebab itu penyakit ini menyebabkan pandemi COVID-19. Dengan terjadinya pandemi ini, banyak negara yang belum siap dalam menghadapinya sehingga terjadi kerugian di berbagai bidang, terutama bidang kesehatan. Setiap harinya, banyak orang yang terinfeksi bahkan sampai meninggal dunia. Hingga saat ini, belum ada obat yang 100% ampuh dalam mengobati COVID-19. Oleh karena itu, dibutuhkan juga daya tahan tubuh yang baik dan melakukan vaksinasi sebagai bentuk pencegahan. Selain menimbulkan dampak negatif di bidang kesehatan, pandemi COVID-19 ini juga menimbulkan dampak negatif di bidang ekonomi. Salah satu cara untuk menghindari dampak negatif ini adalah dengan mengikuti program asuransi. Asuransi berfungsi sebagai pengendalian risiko dengan tujuan mengurangi kerugian yang dialami saat terinfeksi COVID-19. Sehingga dibutuhkan perhitungan yang tepat untuk produk asuransi. Penyebaran penyakit COVID-19 ini dapat dimodelkan dengan model SIR. Pemodelan penyebaran ini dilakukan dengan menentukan parameter transmisi dan parameter kesembuhan yang paling cocok dengan data yang dimiliki. Penentuan parameter-parameter ini dilakukan dengan metode least square (kuadrat terkecil). Kemudian parameter model SIR ini akan digunakan dalam perhitungan aktuaria, yaitu expected present value (EPV). Dari nilai-nilai tersebut, pada akhirnya dapat ditentukan nilai-nilai premi untuk berbagai macam produk asuransi.