Penelitian ini mengkaji "Proyek 1 Pasaraya Dunia Fantasi," sebuah pameran yang
diselenggarakan pada tahun 1987 oleh Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI).
Fokus pada penelitian ini menyoroti peran khusus Sanento Yuliman dalam pameran
tersebut. Sanento Yuliman, seorang kritikus dan akademisi seni rupa Indonesia,
memiliki kontribusi signifikan dalam mengembangkan gagasan Seni Rupa Baru.
Esainya yang diterbitkan pada tahun 1984 berjudul "Dua Seni Rupa" menjadi dasar
konseptual bagi pameran "Proyek 1".
Metodologi pada penelitian ini mencakup pendekatan sejarah pameran serta penerapan
teori seni tinggi dan seni rendah yang terinspirasi dari pandangan Theodor W. Adorno.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, telaah arsip, foto, dokumen, dan
artikel surat kabar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana
pameran seperti "Proyek 1" dapat dianggap sebagai objek penelitian yang
merefleksikan evolusi sejarah pameran di Indonesia. Penelitian ini menitikberatkan
pentingnya "Proyek 1," Pameran Seni Rupa Baru, serta kontribusi Sanento Yuliman
dalam konteks kerja kuratorial yang membentuk wacana seni rupa dan relevansinya
terhadap perkembangan seni rupa kontemporer.
Penelitian ini membuktikan bahwa, di satu sisi pameran "Proyek 1 Pasaraya Dunia
Fantasi" mengadopsi praktik kuratorial kolektif yang menghadirkan serangkaian karya
tanpa mengedepankan identitas tunggal seniman termasuk di dalamnya. Namun
demikian, pameran ini juga didasarkan pada upaya riset yang kuat, dengan fokus pada
hirarki seni, desain, dan praktik budaya urban dalam konteks era Orde Baru pada tahun
1980-an. Peran Sanento Yuliman secara signifikan ada pada riset dan kerja kuratorial
kolektif yang dilakukannya bersama seluruh tim kerja. "Pasaraya Dunia Fantasi"
menampilkan berbagai bahan visual seperti stiker, kaos bergambar, poster dan spanduk
film, tren busana, iklan, majalah, sampai komik.