digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji "Proyek 1 Pasaraya Dunia Fantasi," sebuah pameran yang diselenggarakan pada tahun 1987 oleh Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI). Fokus pada penelitian ini menyoroti peran khusus Sanento Yuliman dalam pameran tersebut. Sanento Yuliman, seorang kritikus dan akademisi seni rupa Indonesia, memiliki kontribusi signifikan dalam mengembangkan gagasan Seni Rupa Baru. Esainya yang diterbitkan pada tahun 1984 berjudul "Dua Seni Rupa" menjadi dasar konseptual bagi pameran "Proyek 1". Metodologi pada penelitian ini mencakup pendekatan sejarah pameran serta penerapan teori seni tinggi dan seni rendah yang terinspirasi dari pandangan Theodor W. Adorno. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, telaah arsip, foto, dokumen, dan artikel surat kabar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pameran seperti "Proyek 1" dapat dianggap sebagai objek penelitian yang merefleksikan evolusi sejarah pameran di Indonesia. Penelitian ini menitikberatkan pentingnya "Proyek 1," Pameran Seni Rupa Baru, serta kontribusi Sanento Yuliman dalam konteks kerja kuratorial yang membentuk wacana seni rupa dan relevansinya terhadap perkembangan seni rupa kontemporer. Penelitian ini membuktikan bahwa, di satu sisi pameran "Proyek 1 Pasaraya Dunia Fantasi" mengadopsi praktik kuratorial kolektif yang menghadirkan serangkaian karya tanpa mengedepankan identitas tunggal seniman termasuk di dalamnya. Namun demikian, pameran ini juga didasarkan pada upaya riset yang kuat, dengan fokus pada hirarki seni, desain, dan praktik budaya urban dalam konteks era Orde Baru pada tahun 1980-an. Peran Sanento Yuliman secara signifikan ada pada riset dan kerja kuratorial kolektif yang dilakukannya bersama seluruh tim kerja. "Pasaraya Dunia Fantasi" menampilkan berbagai bahan visual seperti stiker, kaos bergambar, poster dan spanduk film, tren busana, iklan, majalah, sampai komik.