digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Felicia
PUBLIC Latifa Noor

WHO mencatat Indonesia sebagai negara dengan kasus demam berdarah (DBD) tertinggi di Asia Tenggara. Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditransmisikan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Demam tinggi merupakan gejala awal dari penyakit ini. Untuk membedakan demam yang disebabkan infeksi virus Dengue dengan infeksi lainnya diperlukan upaya untuk mengembangkan alat diagnosis yang akurat, cepat dan ekonomis, sehingga penanganan penyakit demam berdarah dapat dilakukan dengan tepat dan cepat. Salah satu metode diagnosis yang memenuhi syarat diatas adalah Rapid Test Diagnosis (RDT) antigen untuk mendiagnosis virus Dengue dalam sampel darah pasien. Salah satu kandidat biomarker virus Dengue adalah Envelope Protein Domain III (ED3) darah. Salah satu komponen yang diperlukan dalam pengembangan RDT antigen Dengue adalah antibodi anti­ ED3. Antibodi anti-ED3 pada RDT dapat berinteraksi spesifik dengan antigen virus pada sampel darah sehingga infeksi virus Dengue dapat dikonfinnasi. Penelitian terdahulu telah berhasil memproduksi antibodi IgY anti-ED3 yang diproduksi di ayam. Untuk memperoleh antibodi IgY anti-ED3 yang dapat dipakai dalam pengembangan RDT antigen Dengue, maka perlu dilakukan langkah pemurnian. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah melakukan pemumian antibodi anti-ED3 menggunakan silika termodifikasi propil dietilentriamin­ glutaraldehid. Tahap pertama penelitian ini yaitu melakukan studi in silica yang terdiri dari (1) analisis rantai samping asam amino yang dapat berikatan dengan glutaraldehid dan (2) analisis epitop pada ED3 yang dapat berinteraksi dengan antibody IgY anti-ED3 menggunakan software ElliPro: Antibody Epitope Prediction. Tahap kedua dalam penelitian iniadalah adalah (I) sintesis silika termodifikasi propil dietilentriamin-glutaraldehid menggunakan metode strober, (2) ekspresi protein rekombinan DENVl-ED3, (3) amobilisasi protein ED3 pada silika termodifikasi dan (4) pemumian antibodi IgY anti-ED3. Basil studi in silica menunjukkan glutaraldehid reaktif terhadap residu rantai samping asam amino yang mengandung gugus £­ amino, a-amino, amino sekunder, dan hidroksil. Basil prediksi epitop menunjukkan keberadaan epitop pada ED3 berada di permukaan ED3 sehingga dapat dengan mudah diakses oleh antibodi IgY anti-ED3. Keberhasilan sintesis silika termodifikasi dapat dilihat dari spektrum FTIR yaitu 1109 cm-I dari vibrasi Si-0-Si, 810-939 cm-I dari vibrasi Si-C serta 1639 cm-I dari vibrasi C=O. Kemudian dilanjutkan dengan amobilisasi protein ED3 pada silika termodifikasi. Adanya vibrasi dari ikatan C-N pada 136 cm·' mengindikasikan telah teramobilisasinya ED3 pada silika termodifikasi. Selanjutnya dilakukan pemumian antibodi menggunakan 0,5 M NaCl dan I M NaCl sebagai bufer elusi. Walaupun sistem pemumian antibodi IgY anti-ED3 ini masih harus dioptimasi, namun berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai metode untuk pemumian antibodi lainnya.