Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan penggunaan alat Kelas I dan alat Kelas III dengan menganalisis nilai ketidakrataan perkerasan jalan (roughness) antara hasil pengukuran alat Kelas I dan alat Kelas III dengan menggunakan analisis regresi. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data primer berupa data International Roughness Index dengan menggunakan alat kelas III (Roughometer III dan Irimeter II) dengan interval pengambilan data sebesar 100 m, serta data sekunder berupa data pengukuran International Roughness Index dari alat Kelas I (Hawkeye 2000) Penelitian dilaksanakan pada enam ruas Jalan Nasional Jawa Barat dan hasilnya kemudian dianalisis berdasarkan metode statistik dengan persamaan regresi linear, eskponensial dan berpangkat sehingga dari beberapa persamaan regresi yang dianalisis dapat mengetahui alat pengukuran roughness yang dapat diprediksi terhadap alat Kelas I (Hawkeye 2000) Berdasarkan analisis model regresi terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara nilai International Roughness Index dari alat Hawkeye 2000 dan alat Irimeter II. Dari model persamaan regresi yang didapatkan dengan menggunakan analisis regresi linear, eskponensial, dan berpangkat didapatkan hasil pengukuran nilai International Roughness Index dengan analisis regresi menggunakan alat Irimeter II dapat digunakan untuk melakukan prediksi nilai International Roughness Index terhadap alat Hawkeye 2000. Pengaruh yang terjadi terhadap nilai IRI dengan alat Roughometer III karena permukaan perkerasan yang mengalami kerusakan raveling dan patching. Berdasarkan teknik metode pengukuran, Hawkeye 2000 dengan komponen yang sudah dilengkapi dengan Digital Laser Profiler dapat lebih akurat sedangkan alat Kelas III (Roughometer III dan Irimeter II) lebih efektif dan ekonomis.