digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rahastuti Tiara Adysti
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengakibatkan adanya perubahan tutupan lahan yang signifikan. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa peningkatan luas wilayah urban di IKN diproyeksikan akan berkontribusi terhadap peningkatan suhu di wilayah tersebut. Namun, dampak dari peningkatan wilayah urban tidak terbatas pada perubahan temperatur, melainkan juga memengaruhi pola dan sirkulasi angin. Oleh karena itu, simulasi dampak perubahan tutupan lahan terhadap pola dan sirkulasi angin di IKN menjadi penting guna memahami dampaknya secara lebih komprehensif terhadap cuaca di wilayah tersebut. Penelitian ini melakukan simulasi cuaca menggunakan model prediksi cuaca numerik skala meso Weather Research and Forecasting (WRF) dan dikopel dengan Urban Canopy Model (UCM) pada tutupan lahan yang telah dimodifikasi berdasarkan rencana pembangunan IKN. Hasil simulasi tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi cuaca pada tutupan lahan sebelum adanya pembangunan IKN. Berdasarkan hasil simulasi penelitian ini, pada kondisi angin upwind yang kuat dan tanpa hujan, adanya urban di wilayah IKN berdampak pada peningkatan temperatur, penurunan kecepatan angin, dan peningkatan konvergensi di wilayah IKN. Namun, pada hasil simulasi di malam hari (18.00–24.00 WITA) peningkatan temperatur cenderung hanya terjadi di wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Selain itu, kecepatan angin cenderung meningkat pada sekitar wilayah KIPP. Perubahan tutupan lahan tidak hanya berpengaruh pada wilayah IKN, tetapi berdampak pula pada area downwind-nya. Terjadi penurunan kecepatan angin yang signifikan (mencapai >2 m/s) di area tersebut pada malam hari. Hal ini mengurangi turbulensi yang terjadi pada malam hari sehingga berdampak pada penurunan temperatur yang signifikan (mencapai >0,75 °C) di area tersebut.