digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Alif Wijdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai negara dengan iklim tropis, Indonesia memiliki kondisi udara yang panas dan lembab yang sering dianggap tidak nyaman. Passive cooling adalah salah satu cara untuk meraih kondisi termal yang nyaman yang juga ramah lingkungan. Passive cooling dapat dipelajari melalui kearifan lokal yang terkandung di dalam budaya Indonesia dalam bentuk rumah tradisional karena rumah tradisional di Indonesia sudah diadaptasikan untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada pada lingkungan sekitarnya. Rumah tradisional dikenal memiliki performa termal yang baik dan hasil studi juga menunjukkan bagaimana komponen lantai dan atap rumah tradisional mempengaruhi performa termalnya. Pada tugas sarjana ini, kenyamanan termal di rumah adat Lontiok dianalisis menggunakan metode analitik dan komputasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa ventilasi di rumah adat Lontiok sudah baik menurut standar yang ada saat semua jendelanya dibuka. Hasil juga menunjukkan kondisi termal di dalam rumah masih sangat bergantung pada kondisi udara luar dan pada kondisi luar yang panas, akan ada lebih banyak perpindahan panas ke dalam rumah. Pada hasil simulasi, kondisi udara di dalam rumah juga tidak jauh berbeda dengan kondisi udara luar. Hal ini mengakibatkan rumah adat Lontiok belum dapat mencapai kondisi termal yang nyaman menurut standar. Meskipun belum berhasil mencapai kondisi termal yang nyaman, beberapa komponen rumah adat Lontiok seperti jendelanya yang besar dan celah diantara lantainya memiliki potensi untuk membantu rumah mencapai kondisi termal yang nyaman.