COVER Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 
EMBARGO  2026-09-14 
BAB1 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 
EMBARGO  2026-09-14 
BAB2 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 
EMBARGO  2026-09-14 
BAB4 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 
EMBARGO  2026-09-14 
BAB5 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 
EMBARGO  2026-09-14 
BAB3 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 
EMBARGO  2026-09-14 
Penggunaan plastik kemasan sebagai pembungkus makanan maupun minuman sudah
banyak digunakan oleh masyarakat. Penyusun utama dalam beberapa jenis plastik adalah
polikarbonat. Salah satu bahan pembuatan polikarbonat adalah bisfenol-A (BPA). BPA
dapat masuk ke dalam tubuh manusia tanpa disadari karena dapat bermigrasi ke dalam
makanan/minuman yang dikemas. BPA berbahaya bagi tubuh karena kemampuannya
berinteraksi dengan reseptor hormon estrogen karenakan kemiripan struktur kimianya.
BPA dapat menyebabkan berbagai bahaya kesehatan seperti gangguan endokrin,
infertilitas, pubertas dini, dan kanker payudara. Salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menguji kadar BPA dalam kemasan adalah spektrofotometri UV-Vis. Metode ini
memiliki kekurangan ketika kadar BPA dalam air cukup rendah, sehingga spektrum UVVis menjadi kurang akurat. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan pembacaan
kadar BPA pada spektrofotometer UV-Vis menggunakan molecularly imprinted polymer
(MIP). MIP akan memisahkan BPA dari komponen lainnya, sehingga dihasilkan
pembacaan spektrum absorbansi BPA yang lebih optimal. Penelitian menghasilkan produk
molecularly non-imprinted polymer (NIP) dan MIP dengan berbahan dasar asam metakrilat
dan 4-vinilpiridin sebagai monomer, etilen glikol dimetakrilat sebagai pengikat silang,
asetonitril sebagai pelarut, benzoil peroksida sebagai inisiator dan cetakan berupa BPA.
Komposisi BPA dan monomer yang digunakan sebesar 1,4 mmol, pengikat silang sebesar
5,6 mmol dan 11,2 mmol, pelarut sebanyak 40 mL, dan BPO sebanyak 40 mg. Berdasarkan
hasil penelitian, perbandingan komposisi monomer terhadap pengikat silang, tidak
berpengaruh terhadap karakterisasi NIP dan MIP yang dihasilkan, namun berpengaruh
terhadap jumlah rendemen yang dihasilkan dalam satu kali sintesis. Lalu untuk pengaruh
variasi jenis monomer menyebabkan adanya perbedaan pada karakterisasi FTIR serta
mempengaruhi ukuran partikel yang terbentuk. Kapasitas adsorpsi yang didapat pada
konsentrasi BPA 10 ppm serta waktu kontak 120 menit untuk NIP asam metakrilat (MAA)
(1:4), NIP 4-vinilpiridin (4-Vp) (1:4), MIP MAA, MIP 4-Vp, dan NIP 4-Vp (1:8) berturutturut sebesar 12,97 mg, 12,57 mg, 17,05 mg, 1,93 mg, 15,7 mg. Kapasitas adsorpsi yang
paling baik adalah MIP dengan menggunakan monomer MAA. Hal ini didukung
berdasarkan citra SEM, partikelnya kecil dan seragam sehingga dapat mengadsorpsi BPA
dengan baik.