digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adinda Baety Hanifah
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Adinda Baety Hanifah
PUBLIC Latifa Noor

COVER Adinda Baety Hanifah
EMBARGO  2026-08-18 

BAB1 Adinda Baety Hanifah
EMBARGO  2026-08-18 

BAB2 Adinda Baety Hanifah
EMBARGO  2026-08-18 

BAB3 Adinda Baety Hanifah
EMBARGO  2026-08-18 

BAB4 Adinda Baety Hanifah
EMBARGO  2026-08-18 

BAB5 Adinda Baety Hanifah
EMBARGO  2026-08-18 

Indonesia menjadi negara dengan jumlah produksi minyak sawit terbesar di dunia pada tahun 2021. Jumlah minyak sawit yang berlimpah berpotensi untuk dikembangkan ke berbagai aplikasi, salah satunya adalah pelentur. Secara umum, pelentur terbuat dari senyawa ftalat yang bersifat karsinogenik. Minyak sawit dapat difungsionalisasi menjadi epoksida minyak sawit (EPO). Pada umumnya, produksi EPO dijalankan dengan asam peroksi untuk mengoksidasi ikatan karbon rangkap pada senyawa trigliserida membentuk gugus epoksida. Penggunaan asam peroksi sulit dikontrol sehingga dapat menyebabkan penurunan hasil EPO dengan adanya pembukaan cincin epoksidasi. Penelitian mengenai EPO sudah pernah dilakukan dengan VO(acac)2 yang menunjukkan bahwa vanadium berprospek baik sebagai katalis. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji reaksi epoksidasi minyak sawit dengan oksidator TBHP dan penambahan katalis vanadium yang terembankan pada struktur UiO-66 (vanadil@UiO-66). Vanadil@UiO-66 disintesis dengan menambahkan VO(acac)2 dan UiO66 ke dalam pelarut metanol (65 oC, 12 jam). Keberhasilan sintesis dikonfirmasi melalui PXRD, FTIR, dan XRF. Reaksi epoksidasi minyak sawit terkatalis vanadil@UiO-66 dievaluasi dengan 1H-NMR. Hasil karakterisasi menunjukkan komposisi optimum terjadi pada suhu 80 °C selama 7 jam dengan penambahan 5,4% ?mol vanadium terhadap mol olefin dan 4 mol eq TBHP 70% yang direaksikan dalam 1 g minyak sawit (2,4 mmol olefin per gram). Kondisi tersebut memperoleh hasil EPO sebesar 67%. Kajian kinetika reaksi epoksidasi menunjukkan reaksi memiliki orde 1 semu terhadap minyak sawit dengan nilai energi pengaktifan sebesar 41 kJ.mol-1 . Hasil reaksi pada suhu 80 oC memperoleh nilai entalpi pengaktifan (?????‡ ), entropi pengaktifan (????? ‡ ), dan energi bebas Gibbs pengaktifan (????? ‡ ) berturut-turut 38 kJ.mol-1 , ?164 J.mol-1 .K-1 , dan 95 kJ.mol-1 . Nilai putaran katalitik (TON) dan frekuensi putaran katalitik (TOF) reaksi epoksidasi pada kondisi optimum masing-masing, yaitu 298 dan 43 per jam.