18017028 Sausan Akhmad Bafagih.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Sausan Akhmad Bafagih
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sausan Akhmad Bafagih
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sausan Akhmad Bafagih
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sausan Akhmad Bafagih
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sausan Akhmad Bafagih
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sausan Akhmad Bafagih
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi listrik telah
memberikan dampak buruk terutama kepada lingkungan. Oleh karena itu, energi
baru terbarukan (EBT) telah banyak dijadikan solusi sebagai pengganti sumber
energi konvensional. PLN telah merencanakan untuk meningkatkan penggunaan
EBT di Indonesia. Diantara potensi EBT di Indonesia, potensi energi tertinggi yaitu
energi surya. Terdapat dua cara untuk memanfaatkan energi surya ini sebagai
sumber energi listrik, dengan pembangkit listrik tenaga termal surya (CSP) atau
dengan sistem fotovoltaik (PV). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Pada penelitian ini, didesain tiga jenis pembangkit listrik tenaga
surya (PLTS), pembangkit PV, pembangkit CSP, serta pembangkit hybrid PV-CSP
yang menggabungkan keduanya. Pembangkit PV dan pembangkit CSP didesain
dengan menggunakan sistem penyimpanan dan tanpa sistem penyimpanan. Sistem
penyimpanan yang digunakan pembangkit PV berupa baterai sedangkan sistem
penyimpanan yang digunakan pembangkit CSP berupa sistem penyimpanan panas.
Desain pembangkit tanpa sistem penyimpanan didesain untuk menghasilkan daya
puncak 10 MW sedangkan pembangkit dengan sistem penyimpanan didesain untuk
menghasilkan daya kontinu 10 MW. Pembangkit dengan sistem penyimpanan
menghasilkan energi yang lebih banyak dan lebih stabil dibandingkan pembangkit
tanpa sistem penyimpanan. Sedangkan, pembangkit tanpa sistem penyimpanan
memiliki desain yang lebih sederhana dan memerlukan luas yang lebih kecil. Secara
keseluruhan, Pembangkit hybrid PV-CSP terpilih menjadi desain pembangkit
listrik tenaga surya yang paling baik. Pembangkit hybrid PV-CSP memiliki desain
paling kompleks dengan penggunaan luas dan penyimpanan yang cukup besar
namun pembangkit hybrid PV-CSP menghasilkan energi paling besar dan paling
stabil.