ABSTRAK Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Annisa Kemala Sari
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode self-potential (SP) merupakan salah satu metode geofisika yang prinsip
kerjanya mengukur tegangan statis alam (static natural voltage) yang berada di
kelompok titik-titik di permukaan tanah. Metode ini merupakan metode pasif,
karena menggunakan pengukuran perbedaan potensial yang terjadi secara alami
tanpa menginjeksikan arus listrik melalui permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sebaran nilai potensial, menentukan arah aliran fluida bawah
permukaan, menentukan bentuk geometri dan kedalaman sumber anomali pada
daerah penelitian. Akuisisi data dilakukan dengan metode elektroda tetap (fix
based) dengan 11 lintasan pengukuran sebanyak 165 titik. Jarak antar titik sejauh
2,5 m dan jarak antar lintasan sejauh 5 m. Data potensial listrik yang diperoleh
kemudian diinterpretasikan secara kualitatif dengan menggunakan aplikasi
SURFER 13 untuk menghasilkan peta isopotensial dari daerah penelitian dengan
nilai terendah yaitu -110 mV dan nilai tertinggi nya 130 mV. Berdasarkan peta
isopotensial dan efek topografi, dapat diprediksi bahwa aliran fluida mengalir dari
arah utara ke selatan daerah penelitian. Kemudian interpretasi kuantitatif dilakukan
dengan melakukan pemodelan kedepan (forward modelling) dan pemodelan
kebelakang (inverse modelling) pada MATLAB yang menunjukkan hasil anomali
dibawah permukaan berbentuk horizontal silinder dengan kedalaman 4,53 m.