digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Faris Ansharullah
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Ahmad Faris Ansharullah
PUBLIC Latifa Noor

2023_TA_PP_AHMAD_FARIS_ANSHARULLAH_1-COVEER.pdf
EMBARGO  2026-08-16 

BAB1 Ahmad Faris Ansharullah
EMBARGO  2026-08-16 

BAB2 Ahmad Faris Ansharullah
EMBARGO  2026-08-16 

BAB3 Ahmad Faris Ansharullah
EMBARGO  2026-08-16 

BAB4 Ahmad Faris Ansharullah
EMBARGO  2026-08-16 

BAB5 Ahmad Faris Ansharullah
EMBARGO  2026-08-16 

Penggunaan zat warna sintetik pada industri menyebabkan limbah cair zat warna organik yang nonbiodegradable dalam jumlah besar dan berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu pewarna yang sering digunakan adalah Metilen biru. Pembuangan limbah Metilen biru dengan konsentrasi tinggi pada sumber air dapat mengurangi kualitas air dan mengganggu kesehatan manusia seperti menyebabkan iritasi mata, iritasi kulit, dan efek sistematik termasuk perubahan darah. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup melalui Kep- 51/MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah cair, senyawa ini hanya diperbolehkan berada di lingkungan dalam konsentrasi yang relatif rendah yaitu sekitar 5-10 mg/L. Pada penelitian ini dikembangkan suatu metoda untuk analisis Metilen biru secara voltammetri menggunakan elektroda pasta karbon (EPK) termodifikasi molekul magnet Fe3O4 dan polimer bercetakan molekul dengan asam glutamat sebagai monomernya. Sintesis Fe3O4 dilakukan dan dikarakterisasi menggunakan FTIR dan SEM, kemudian digunakan dalam modifikasi elektroda kerja dengan polimer bercetakan molekul. Polimer bercetakan molekul disintesis menggunakan metode voltammetri dengan larutan komposisi analit : monomer yaitu 1:3 dengan 15 siklus elektropolimerisasi. Metilen biru diukur menggunakan teknik voltammetri gelombang persegi (SWV) dalam PBS 0,1 M pH 6 pada rentang potensial -0,5 – 0 V dengan laju pindai 125 mV/s. Hasil pengukuran elektroda pasta karbon yang dimodifikasi memiliki keberulangan dan kebolehulangan yang baik dengan rentang kerja linier pada konsentrasi 1-1000 ?M, dan limit deteksi sebesar 1,136 ?M. Berdasarkan analisis laju pindai menunjukkan bahwa proses transfer elektron dikontrol oleh proses difusi. Penentuan Metilen biru secara voltammetri dan spektrofotometri UV-Vis pada penelitian ini memiliki nilai t sebesar 0,146. Selain itu, EPK-Fe3O4-MIP juga dapat mengetahui adanya Metilen biru di dalam sampel obat biru ikan. Hasil studi interferensi menunjukkan bahwa terdapat gangguan dari Pb2+ pada pengukuran larutan Metilen biru.