digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Delima Putri Pertiwi Sofyan
EMBARGO  2026-08-29 

BAB1 Delima Putri Pertiwi Sofyan
EMBARGO  2026-08-29 

BAB2 Delima Putri Pertiwi Sofyan
EMBARGO  2026-08-29 

BAB3 Delima Putri Pertiwi Sofyan
EMBARGO  2026-08-29 

BAB4 Delima Putri Pertiwi Sofyan
EMBARGO  2026-08-29 

BAB5 Delima Putri Pertiwi Sofyan
EMBARGO  2026-08-29 

Diabetes merupakan penyakit metabolisme yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam mengontrol gula darah. Karbohidrat merupakan komponen utama bahan makanan yang di dalam tubuh akan dicerna mejadi sumber energi dan glukosa. Pengontrolan gula darah pada penderita diabetes dapat dilakukan dengan mengonsumsi jenis pati yang lambat dicerna. Pati lambat cerna dapat dibentuk dari kompleks inklusi pati yang terdiri dari pati sebagai molekul inang dan zat lain sebagai molekul tamu. Pada penelitian ini molekul tamu yang dipilih adalah ?tokoferol karena ?-tokoferol memiliki bersifat hidrofobik dan memiliki bioaktivitas, seperti mencegah penuaan, anti tumor, menangkal radikal bebas dan mencegah penyakit kardiovaskular. Dalam hal ini, kompleks inklusi yang dibuat diharapkan dapat menghambat daya cerna pati sekaligus memiliki bioaktivitas ?tokoferol. Tahapan penelitian ini yaitu isolasi pati singkong, pembuatan kompleks, dan uji degradasi enzimatis pati dan kompleks pati. Pembuatan kompleks pati–?tokoferol dilakukan dengan metode pemanasan konvensional dan microwave. Pembuatan kompleks dengan metode konvensional dilakukan dengan melarutkan pati (6% b/v aquadm) didalam aqua dm selama 30 menit pada suhu 90 ?, kemudian ditambahkan ?-tokoferol dan dilakukan kompleksasi selama 2 jam. Sedangkan pembuatan kompleks menggunakan microwave dilakukan dengan melarutkan pati (6% b/v aquadm) didalam aqua dm selama 13 menit dengan daya 200 W, kemudian ditambahkan ?-tokoferol dan dilakukan kompleksasi selama 1 jam. Optimasi yang dilakukan pada pembuatan kompleks yaitu dengan memvariasikan kandungan ?tokoferol terhadap berat pati yaitu 1, 3, 5, 7, 10, 15 dan 20% . Selanjutnya kompleks pati–?-tokoferol pengujian kanal amilosa kosong dan dikarakterisasi menggunakan UV-Vis larutan, FTIR, XRD dan PSA. Kemudian dilakukan uji degradasi enzimatis dengan variasi waktu inkubasi yaitu 3, 15, 30, 60, 120, 180, dan 240 menit. Pati singkong hasil isolasi diperoleh 450,3 g (15% pati) dengan kadar air 7,6% dan kadar amilosa sebesar 15,55% yang memiliki karakteristik yang sama dengan pati konvensional berdasarkan karakterisasi dengan FTIR terbentuk puncak serapan yang sama dengan pati konvensional yaitu pada bilangan gelombang 3263 cm-1 , 2918 cm-1 , 1635 cm-1 , 1418 cm-1 , 1150 cm-1 dan 1000 cm-1 . Berdasarkan difraktogram XRD pati hasil isolasi merupakan pati tipe A yang memiliki puncak 20° = 15,5°, 17,8°, dan 23,2°. Serta pati memiliki bentuk granula bulat berdasarkan karakterisasi SEM. Kompleks inklusi pati–?-tokoferol berhasil dibuat dengan metode pemanasan konvensional dan microwave. Berdasarkan uji iodin ?-tokoferol pada kompleks dapat menurunkan jumlah kanal amilosa kosong menjadi 50-20%. Berdasarkan spektra FTIR, kompleks inklusi pati–?-tokoferol memiliki profil serapan yang sama dengan spektra FTIR pati. Hal ini menandakan bahwa ?tokoferol masuk ke dalam kanal amilosa pati. Berdasarkan difraktogram sinar X, sampel kompleks menunjukan puncak 2? = 20°. Pembentukan kompleks inklusi pati–?-tokoferol juga dapat dikonfirmasi lebih lanjut dengan spektroskopi UV yang menunjukan adanya puncak baru pada 296 nm. Perbedaan sifat kompleks inklusi pati–?-tokoferol yang dibuat dengan metode pemanasan konvensional dan microwave terlihat jelas dari hasil karakterisasi ukuran partikel (PSA) dan morfologi hasil karakterisasi SEM. Kompleks inklusi pati–?-tokoferol yang dibuat dengan metode microwave menghasilkan ukuran diameter distribusi partikel lebih kecil. Hasil karakterisasi morfologi kompleks terlihat bahwa kompleks pati–?tokoferol dengan metode konvensional memiliki bentuk morfologi lembaran dan tabung, sedangkan kompleks inklusi pati–?-tokoferol metode microwave memiliki bentuk lembaran dan bulat. Kompleks pati–?-tokoferol metode pemanasan konvensional dan microwave mampu memperlambat daya cerna pati menjadi masing-masing 12,21% – 9,30% dan 8,26% –35,60%. Hal ini menunjukan bahwa kompleks inklusi pati-?-tokoferol berhasil dibuat menggunakan kedua metode dan menghasilkan kompleks pati yang berpotensi sebagai pati lambat cerna.