Sudah berlangsung penelitian biomaterial dari paduan Ti-Cu yang unggul dari biocompatible, ketahanan korosi dan sifat anti bakterialnya yang baik. Penulis mengusulkan penambahan unsur Magnesium pada paduan Ti-Cu untuk menurunkan berat jenis dan modulus Young tanpa mengurangi sifat mekaniknya yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan efek stress shielding pada jaringan tulang dan otot sekitar implan. Ditambah pula, dengan menjadikan struktur paduan ini berporous yang memanfaatkan powder metallurgy dan disinter dengan Spark Plasma Sintering (SPS). Sinter ini bertujuan untuk memadu logam dalam keadaan tekanan tinggi sekaligus ruang vakum untuk mengurangi kemungkinan terbentuknya interstisi pada logam seperti oksida.
Proses ini didahului oleh mechanical alloying, menggunakan shaker mill selama 2 jam agar homogen. Kemudian disinter dengan SPS menggunakan suhu yang leleh antara 600-700 ?. Tekanan yang dicapai adalah 50 MPa dan suasana vakum 5 Pa. Metode ini diterapkan pada kesembilan sampel dengan variasi 1, 3, 5 %w Cu dan 1, 3, 5%w Magnesium dengan Titanium sebagai matriksnya. Lalu dilakukan analisa sifat fisik antara lain; XRD, Optical Microscope, SEM EDS, porositas, ukuran butir, kekuatan tekan, kekerasan, ketangguhan dan modulus Young.
Hasil dari metode ini adalah diperoleh kondisi optimal untuk paduan paling mendekati nilai modulus Young tulang tibia anterior 35 GPa adalah paduan Ti1Cu1Mg. Paduan ini memiliki sifat fisik antara lain; kekuatan tekan 1410 MPa, kekerasan 427 HV. Untuk mikrostrukturnya memiliki; ukuran butir 6.24 ?m, intermetalik yang diamati OM dan SEM EDS Ti2Cu 3% dan matriks Ti?+Ti? pada data XRD. Untuk analisa dari kurva stress-strain diperoleh, kekuatan luluh sebesar 1207 MPa, modulus Young 33 GPa dan toughness 158 MPa.