digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aufan Nuril Haq.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER AUFAN NURIL HAQ
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 AUFAN NURIL HAQ
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 AUFAN NURIL HAQ
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 AUFAN NURIL HAQ
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 AUFAN NURIL HAQ
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 AUFAN NURIL HAQ
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA AUFAN NURIL HAQ
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Wilayah Indonesia sebagian besar memiliki rangkaian gunungapi dan memiliki potensi energi panas bumi yang sangat tinggi. Energi panas bumi perlu dikembangkan di Indonesia karena panas bumi merupakan salah satu energi ramah lingkungan dan merupakan bentuk sumber energi yang dapat diperbaharui. Wilayah yang berpotensi memiliki energi panas bumi dapat dieksplorasi lebih lanjut dengan metode magnetik melalui kedalaman titik Curie. Pada penelitian ini estimasi kedalaman titik Curie akan ditentukan menggunakan metode analisis spektral pada data anomali magnetik total dari Coordinating Committee for Geoscience Programmes in East and Southeast Asia tahun 2021 pada daerah Jawa Barat. Analisis spektral dari peta anomali magnetik total digunakan untuk mendapatkan kedalaman atas (Zt) dan kedalaman centroid (Z0). Dari kedua kedalaman tersebut dilakukan perhitungan untuk mendapatkan kedalaman basal sumber magnetik atau kedalaman titik Curie (Zb). Dengan mendapatkan kedalaman titik Curie, maka dapat dianalisa juga gradien geotermal dan aliran panas untuk melihat sistem panas bumi di daerah penelitian. Daerah Jawa Barat dibagi menjadi 93 blok, dengan luas tiap blok 40×40 km dan terdapat tumpang tindih antar blok sebesar 50% untuk merapatkan spasi pengukuran. Hasil perhitungan menunjukkan kedalaman titik Curie pada daerah penelitian berkisar antara 11.4 hingga 24.5 km, gradien geotermal berkisar antara 23.7 hingga 50.9 oC/km, dan aliran panas berkisar antara 59.2 hingga 127.4 mW/m2. Keberadaan gunungapi dan manifestasi permukaan direpresentasikan dengan nilai kedalaman titik Curie yang dangkal serta nilai gradien geotermal dan aliran panas yang tinggi.