digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Nadin Pradianti
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Nadin Pradianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nadin Pradianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nadin Pradianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nadin Pradianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nadin Pradianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nadin Pradianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengawetan produk perikanan salah satunya ikan nila dapat menggunakan pemanfaatan asap cair limbah komoditas kayu yaitu kayu pinus, kayu surian, serta kayu sengon. Hal tersebut disebabkan dengan penggunaan asap cair, dapat menghambat perkembangan dari mikroorganisme pada ikan dengan komponen senyawa yang dimiliki asap cair seperti fenol, asam, dan lain-lain. Komoditas kayu memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan asap cair. Kayu pinus, surian, dan sengon memiliki kandungan selulosa yang tinggi, serta kandungan lignin yang cenderung rendah (rendah ke sedang) sehingga mudah dalam proses penguraian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan kandungan fenol, asam, pH, mikroba, dan senyawa yang terkandung pada asap cair grade 1 dan 2, serta menentukan konsentrasi dan jenis asap cair terbaik untuk memperpanjang umur simpan produk perikanan berdasarkan kadar air, kandungan protein, nilai organoleptik, dan pertumbuhan mikroba. Dapat disimpulkan bahwa, hasil penelitian ikan nila menggunakan asap cair berpengaruh nyata (?=0.05) terhadap pH, kadar air, serta organoleptik, sedangkan pada uji kadar protein dan total mikroba tidak berbeda nyata. Perlakuan penyimpanan asap cair pada ikan dalam suhu dingin dapat mempertahankan ikan hingga pada hari ke-6, dengan jenis dan konsentrasi terbaik asap cair dalam mengawetkan ikan yaitu asap cair kayu surian 2%.