Sistem akuaponik merupakan sistem sirkulasi tertutup yang menggunakan interaksi
antara budidaya tanaman dan ikan. Permasalahan yang kerap terjadi dalam
pengembangan sistem akuaponik salah satunya adalah terjadinya peningkatan
akumulasi racun hasil metabolit ikan seperti amonia. Penggunaan biofilter pada
sistem akuaponik diharapkan dapat meningkatkan terjadinya transformasi amonia
menjadi nitrat yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tanaman.
Penambahan ijuk aren pada biofilter bioball diharapkan dapat menyaring partikel
berukuran besar pada air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
penambahan ijuk aren pada biofilter bioball terhadap pertumbuhan tanaman selada
merah (Lactuca sativa var. Crispa) dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
nitloticus). Selain itu, ingin diketahui juga apakah terdapat pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman berdasarkan posisi yang berbeda pada model sistem rakit
apung. Penelitian ini dilakukan secara Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
2 instalasi yang memiliki biofilter berbeda dan 5 posisi tanaman pada setiap
instalasinya. Pada instalasi pertama menggunakan biofilter bioball sebagai kontrol
dan instalasi kedua menggunakan biofilter bioball dengan penambahan ijuk aren
(1:1). Pada setiap instalasi diamati juga pengaruh setiap posisi tanaman yang
memiliki perbedaan jarak dengan inlet dengan urutan posisi 1 (30 cm); posisi 2 (60
cm); posisi 3 (90 cm); posisi 4 (120 cm); dan posisi 5 (150 cm) terhadap
pertumbuhan tanaman selada merah (L. sativa). Setiap perlakuan posisi dilakukan
pengulangan sebanyak 12 kali. Pengukuran dilakukan terhadap parameter
pertumbuhan dan biomassa tanaman, pertumbuhan ikan, kualitas air (pH, TDS, dan
EC), dan kondisi lingkungan (suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya).
Pertumbuhan tanaman dan biomassa tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan
biofilter kontrol dengan perlakuan posisi 1 dan 2. Pertumbuhan ikan tertinggi
diperoleh pada perlakuan biofilter ijuk aren dan bioball.