Teknologi akuaponik sebagai hasil integrasi akuakultur dan hidroponik dapat
dijadikan sebagai alternatif intensifikasi lahan pertanian Selada merah (Lactuca
sativa Var. Crispa) dan Ikan nila (Oreochromis niloticus) menjadi perhatian
pemerintah sebagai komoditas untuk peningkatan gizi masyarakat serta memenuhi
kriteria baik sebagai komponen akuaponik. Peningkatan ammonia menjadi masalah
dalam praktik akuaponik sehingga penggunaan biofilter seperti bioball dibutuhkan
untuk mereduksi zat tersebut. Penambahan cangkang kerang oyster diharapkan
dapat memberikan fungsi tambahan untuk menstabilkan pH dan kualitas air.
Penelitian ini memilki tujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan biofilter
dengan penambahan cangkang kerang oyster (CKO) dalam pertumbuhan selada
merah dan ikan nila serta mengetahui pengaruh posisi tanaman dalam instalasi
terhadap pertumbuhan selada merah. Digunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dua faktor yaitu biofilter CKO dan bioball 1:1 serta bioball saja dan 10
posisi tanaman dengan 6 kali ulangan. Pengukuran dilakukan terhadap
pertumbuhan dan biomassa tanaman, pertumbuhan dan kesintasan hidup ikan,
kualitas air (TDS, EC, dan pH air) serta kondisi lingkungan. Data diolah dengan uji
ANOVA dua arah dilanjutkan uji BNJ Tukey dengan selang kepercayaan 95%.
Didapatkan hasil, penambahan CKO dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman
(jumlah daun, berat basah, dan berat kering tanaman) dan pertumbuhan ikan
(panjang, berat, da sintasan hidup ikan). Posisi tanaman terdekat dari inlet (Posisi 1
dan 2) memberikan pertumbuhan terbaik untuk tanaman (tinggi, jumlah daun, berat
kering dan berat basah tanaman) sedangkan semakin jauh dari inlet maka nilai yang
dihasilkan semakin kecil.