digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jihadsyah Faa'iz Ahmad
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai negara berkembang, Indonesia akan membutuhkan banyak energi untuk memenuhi kebutuhannya. Panel surya dapat digunakan pada skala kecil untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, penggunaan panel surya skala kecil mengalami kesulitan untuk memastikan kesehatan dan efisiensi kerja sel surya. Efek hotspot terjadi ketika sel surya yang disusun seri menerima intensitas cahaya yang tidak merata, menyebabkan sel surya yang berada di bawah bayangan mengalami pemanasan yang dapat merusaknya secara permanen dan mengurangi efisiensi konversinya. Perlindungan dari efek hotspot pada sel surya komersil dilakukan dengan melengkapi sel surya dengan rangkaian pemintas yang menggunakan dioda. Rangkaian pemintas lanjut menggunakan Metal-oxide field effect transistor (MOSFET) dan Bipolar Junction Transistor (BJT), yang bekerja lebih baik dibandingkan dengan rangkaian dioda pemintas. Efek hotspot dapat terjadi akibat bayangan yang selalu ada pada lingkungan di sekitar sel surya. Selain itu, kotoran di permukaan sel surya juga dapat mengurangi arus yang dihasilkan sel surya dan menimbulkan efek hotspot. Program pemantauan dengan menggunakan mesin pembelajar (machine learning) dapat dibangun untuk mempelajari pola bayangan yang menutupi panel surya pada hari-hari awal instalasi, dengan menggunakan data arus yang dihasilkan oleh panel sel surya tersebut, yang kemudian digunakan untuk mengklasifikasi keadaan atau pola bayangan baru pada hari-hari berikutnya. Dengan demikian dapat dimonitor dan dideteksi apakah ada pembayangan yang tidak normal yang berbeda dari sebelumnya, yang dapat mengakibatkan kerusakan panel sel surya tersebut