Tesis ini menyajikan analisis komputasional lanjut dari struktur piezoelektrik,
material cerdas yang memiliki sifat kopling elektromekanik. Elemen piezoelektrik
3D saat ini sudah tersedia dalam beberapa perangkat lunak komersial. Namun,
struktur piezoelektrik biasanya diproduksi sebagai struktur berdinding tipis, seperti
pelat dan cakram. Oleh karena itu, tidak nyaman untuk memodelkannya dengan
elemen 3D karena membutuhkan ukuran mesh yang sangat kecil, mengakibatkan
biaya komputasi yang tinggi. Alternatif pemodelan diajukan untuk memodelkan
piezoelektrik dalam metode elemen hingga (FEM) dengan analogi termal. Ide
utama dari analogi termal adalah menggunakan modul analisis termal dalam
perangkat lunak komersial untuk input sifat elektromekanik piezoelektrik. Dengan
demikian, struktur piezoelektrik dapat dimodelkan sebagai elemen 2D alih-alih
elemen 3D. Model yang digunakan adalah struktur pelat dengan sebuah lapisan
struktur utama dan piezoelektrik. Hasil pemodelan analogi termal menunjukkan
kesesuaian yang baik dengan pemodelan elemen piezoelektrik 3D dengan variasi
yang tidak signifikan, kurang dari 0,3%, dan pengurangan waktu hingga 60%.
Analogi termal diterapkan untuk memodelkan proses aktuasi structural health
monitoring (SHM) berbasis piezoelektrik. Sistem SHM menggunakan distribusi
piezoelektrik 3 × 3 untuk memantau pelat komposit berlapis kuasi-isotropik.
Aktuasi piezoelektrik menghasilkan perambatan gelombang pada struktur
berdinding tipis, disebut dengan gelombang Lamb. Pemodelan cacat divariasikan
pada lokasi dan jenis cacat untuk melihat karakteristik perambatan gelombang.
Piezoelektrik digunakan berpasangan sebagai aktuator-sensor untuk menentukan
nilai time of flight (TOF), yaitu perbedaan waktu antara sinyal yang dikirim dan
diterima dari pelat yang memiliki cacat dan pelat yang tidak memiliki cacat.
Dengan membandingkan hasil model FE cacat dan tidak cacat dari minimal tiga
pasang aktuator-sensor, cacat dapat diidentifikasi berdasarkan nilai TOF. Hasil
menunjukkan bahwa identifikasi cacat yang buruk terjadi ketika cacat terletak
antara aktuator dan sensor. Pengembangan lebih lanjut dari model FE perlu
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.