digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nanda Shofiyah Ulfa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sistem akuaponik, yang merupakan sistem lingkungan tertutup, dapat mengakibatkan penumpukan limbah dari metabolisme ikan yang pada akhirnya dapat membuat air menjadi beracun bagi ikan. Oleh karena itu, penggunaan sistem akuaponik ini masih memiliki beberapa kendala yang perlu diperbaiki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penambahan sabut kelapa dengan biofilter bioball terhadap pertumbuhan tanaman selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) dan ikan nila (Oreochromis Niloticus) dalam sistem akuaponik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan posisi tanaman dari inlet ke outlet dan jenis instalasi akuaponik yang digunakan. Setiap instalasi akuaponik terdiri dari 10 perlakuan posisi dan 6 ulangan, dengan total 60 tanaman. Terdapat dua jenis instalasi irigasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu BS1 (biofilter + sabut kelapa) dan BK (kontrol biofilter tanpa sabut kelapa) menggunakan pipa PVC. Selain itu, instalasi talang air juga digunakan sebagai pembanding (BS2: biofilter + sabut kelapa). Parameter yang diukur meliputi pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, lebar luas daun, jumlah daun, kadar klorofil, berat basah, berat kering, kadar air, dan rasio daun-akar), pertumbuhan ikan (berat dan panjang), mortalitas ikan, kualitas air (EC, TDS, dan pH), serta kondisi lingkungan (RH, suhu udara, suhu air). Analisis statistik menggunakan ANOVA dengan bantuan software IBM SPSS Statistica Data Editor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman selada merah pada instalasi biofilter dengan sabut kelapa pada talang air (BS2) memberikan hasil terbaik berdasarkan parameter lebar, luas, jumlah, berat basah, tajuk, dan akar, serta berat kering tajuk dan akar. Tinggi tanaman dan rasio daun-akar terbaik terdapat pada instalasi kontrol (BK), sedangkan kadar klorofil yang optimal terdapat pada instalasi biofilter dengan sabut kelapa pada BS1. Pertumbuhan tanaman selada merah (L. sativa) di dekat dengan inlet cenderung lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang berada semakin jauh dari inlet. Persentase kelangsungan hidup ikan nila (O. Niloticus) tertinggi terjadi pada instalasi BS2 sebesar 73,33%, sedangkan pada instalasi BK sebesar 57,78%, dan BS1 sebesar 55,56%.