digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ADITYA FARHAN ARIF 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADITYA FARHAN ARIF 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADITYA FARHAN ARIF 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADITYA FARHAN ARIF 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADITYA FARHAN ARIF 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADITYA FARHAN ARIF 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADITYA FARHAN ARIF 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu metode pengendalian korosi yang umum digunakan adalah penambahan inhibitor. Kalium metavanadat (KVO3) sudah umum digunakan sebagai inhibitor korosi pada unit penyerap CO2. Lingkungan klorida dan sulfida sangat umum ditemukan di industri dan bersifat korosif. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari keefektifan KVO3 untuk menghambat laju korosi baja karbon rendah dalam lingkungan yang terkontaminasi klorida, karbonat, ataupun sulfida. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pengukuran laju korosi baja karbon rendah dengan jenis dan konsentrasi kontaminan bervariasi. Pengukuran laju korosi dilakukan dengan metode Tafel. Mekanisme inhibisi diprediksi dengan metode voltametri siklik. Sedangkan produk korosi diidentifikasi dengan menggunakan spektrometri difraksi sinar X (XRD). Dari penelitian ini, diperoleh hasil bahwa KVO3 efektif sebagai inhibitor korosi baja karbon rendah pada lingkungan klorida berkonsentrasi antara 20 g/L hingga 30 g/L dengan efisiensi di atas 99%. Pada lingkungan sulfida, KVO3 kurang efektif menginhibisi korosi baja karbon rendah, sementara pada lingkungan karbonat KVO3 tidak mempengaruhi reaksi korosi pada konsentrasi K2CO3 di bawah 150 g/L. Pada konsentrasi K2CO3 di atas 150 g/L. KVO3 berperan sebagai inhibitor korosi namun kurang efektif.