digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Turbin Savonius dianggap cocok untuk pemanfaatan tenaga angin yang berskala kecil dan di lokasi-lokasi seperti daerah perkotaan. Hal ini dikarenakan turbin Savonius memiliki beberapa keunggulan seperti: tidak bergantung terhadap arah angin, kecepatan cut-in yang rendah, dan desainnya yang sederhana. Kelemahan utama turbin Savonius adalah koefisien daya CP nya yang rendah. Banyak penelitian-penelitian yang telah dilakukan dalam 4 dekade terakhir guna meningkatkan performa turbin angin Savonius. Salah satunya adalah dengan cara penambahan katup pada sudu turbin. Sudah ada beberapa studi terkait turbin Savonius berkatup. Namun, seluruh studi tersebut baru berupa studi numerik atau eksperimental dengan menggunakan terowongan angin. Untuk pengembangan prototipe turbin Savonius berkatup, perlu dilakukan pengujian di lapangan dengan kondisi angin yang sesungguhnya. Pada penelitian ini, turbin Savonius tanpa katup dan berkatup diuji di terowongan angin dan di lapangan. Hasil pengujian pada terowongan angin menunjukan bahwa penambahan katup pada turbin angin Savonius dapat meningkatkan nilai Cpmax turbin hingga 8.2%. Pengujian lapangan dilakukan di atap Gedung Energi ITB. Survei tenaga angin jangka pendek di lokasi pengujian menunjukan nilai rapatan tenaga angin sebesar 14 w/m2 dengan kecepatan angin rata-rata sebesar 1.66 m/s. Pemodelan dengan model distribusi Weibull menghasilkan tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan model Gamma dan Lognormal. Pengujian turbin di lapangan menunjukan bahwa turbin Savonius berkatup mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dari turbin tanpa katup. Di lapangan, besaran peningkatan koefisien daya turbin CPmax adalah sebesar 5,3%. Walaupun peningkatan kinerja di lapangan sedikit lebih rendah dari pengujian di terowongan angin, augmentasi katup terbukti dapat meningkatkan kinerja prototipe turbin angin Savonius di lapangan tanpa mengurangi keunggulan-keunggulan turbin Savonius.