ABSTRAK Anjani Prameswara
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus
COVER Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Anjani Prameswara
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Perairan Utara Papua menunjukkan dinamika arus yang signifikan. Faktor-faktor seperti ENSO dan angin musiman berpengaruh besar terhadap variasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola variasi arus permukaan tahunan dalam rentang tahun 2000-2020. Metode yang digunakan adalah analisis FFT pada arus zonal dan meridional berdasarkan data reanalysis ECMWF pada kedalaman 5 m, 47 m, dan 110 m, yang kemudian divalidasi dengan data mooring TAO/TRITON. Sebelum dilakukan proses filter, sinyal terkuat yang muncul menunjukkan periode kurang dari 12 bulan, menunjukkan dominasi faktor angin musim. Namun, setelah proses filter, sinyal terkuat umumnya muncul dengan periode 24 hingga 84 bulan, menunjukkan adanya pengaruh interannual. Fenomena lain dengan periode 13-20 bulan dan 125,5 bulan juga terlihat mempengaruhi arus di beberapa titik dan kedalaman, namun faktor yang mempengaruhi fenomena ini perlu diteliti lebih lanjut. Angin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap arus, terutama pada kedalaman yang lebih dangkal (5 meter), dengan pengaruh yang semakin berkurang pada kedalaman yang lebih dalam (47 meter dan 110 meter). Pengaruh angin terhadap arus tampak lebih kuat di titik 4 dan 5, yang berada lebih dekat ke darat, dibandingkan dengan titik 1, 2, dan 3. Secara umum, dinamika arus di Perairan Utara Papua sangat dipengaruhi oleh faktor musim dan ENSO. Arus bergerak ke timur selama musim barat dan bergerak ke barat selama musim timur (aliran NGCC). Intensitas arus timur lebih kuat pada kondisi normal dan El Nino, dan paling lemah saat La Nina. Perubahan arus ini juga mempengaruhi pembentukan eddies Halmahera dan arus pada berbagai kedalaman.