digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Air buangan industri minyak kelapa sawit memiliki konsentrasi minyak-lemak yang sangat tinggi (berkisar 130-86.430) mg/1. air buangan ini apabila langsung diolah, merupakan beban berat bagi proses anaerob, oleh karena kandungan minyak-lemak tersebut sulit. didegradasi oleh mikro-organisme. Untuk mengatasi hat tersebut perlunya suatu pengolahan tingkat pertama dengan proses flotasi udara terlarut untuk mengurangi beban pada proses berikutnya. Flotasi udara terlarut merupakan proses pemisahan padatan, emulsi dan cairan dengan bantuan gelembung udara halus (EcKENFELDER, 1966). Variabel penting dalam proses ini adalah : tekanan udara (P), rasio udara minyak-lemak (A/S), resirkulasi (R/Q), waktu tinggal hidrolis (td), dan variasi ketinggian bafel. Pada pelaksanaan penelitian digunakan reaktor (tangki flotasi) dari bahan flexiglas dengan ukuran (15x60x60) cm berturut-turut adalah lebar panjang dan tinggi. Debit influen ditetapkan 1 liter/menit dan digunakan air buangan asli dari industri minyak kelapa sawit PTP XI Malingping Banten Jawa-Barat. Kondisi operasi variabel yang diamati adalah: A/S (0,02 -0,04 -0,06 -0,08), R/Q (50%, 1001, 1501, 200%), td (13,5 -27, 40,5 -54) menit serta variasi untuk ketinggian bafel (12, 5 -27,5 -42,5 -57, 5)cm. Dan sebelum percobaan utama (kontinu), dilakukan percobaan batch untuk menentukan tekanan optimum. Nilai optimum basil dari penelitian dengan mengamati variabel penting tersebut adalah : P optimum = 4,5 kg/cma. Rasio udara minyak-lemak sangat menentukan efisiensi penyisihan. Semakin meningkat A/S hingga batas tertentu maka efisiensi juga semakin meningkat, hasil percobaan ini A/S optimum = 0, 06. Pengaruh resirkulasi, jika resirkulasi diperbesar maka efisiensi menjadi meningkat hingga batas tertentu, dimana R/Q optimum = 1502. Dan semakin lama waktu tinggal cairan dalam tangki flotasi, maka semakin tinggi efisiensi penyisihan, pads percobaan ini td masih men unjukkan kecenderungan meningkat. Disamping waktu tinggal hidrolis dalam tangki flotasi, ketinggian bafel merupakan parameter yang mempengaruhi efisiensi penyisihan, semakin tinggi bafel maka efisiensi penyisihan semakin meningkat. Pengembangan model statistik dengan regresi Banda diperoleh persamaan garis linier dengan koefisien korelasi R = 0,9469 dan koefisien determinasi R2 0, 8967. Dengan persamaan garis linier tersebut dikatakn bahwa rasio udara minyak-lemak sangat dominan terhadap efisiensi penyisihan minyak-lemak, dimana model tersebut adalah : Y = 121,8112(A/S) + 3,9894(R/1V + 0,1772(td) + 15,2359