Yield curve memiliki peranan penting dalam perekonomian sebagai acuan
penentuan nilai wajar suatu obligasi, tolok ukur imbal hasil obligasi, dan untuk
menyimpulkan ekspektasi ekonomi. Beberapa model yang dapat digunakan untuk
mengonstruksi yield curve adalah model Nelson-Siegel (1987), Nelson-Siegel-
Svensson (1994), dan smoothing spline. Ketiga model ini diaplikasikan pada
data obligasi pemerintah zero-coupon Amerika Serikat dan Kanada. Penaksiran
parameter untuk model Nelson-Siegel dan Nelson-Siegel-Svensson menggunakan
metode optimisasi Nelder-Mead, optimisasi spiral, dan optimisasi hybrid NMSpiral.
Metode optimisasi Nelder-Mead ternyata dapat memberikan hasil yang
kurang konsisten, tergantung dari nilai awal iterasi. Sementara itu, metode
optimisasi spiral memberikan hasil yang lebih baik walaupun memerlukan waktu
komputasi yang lebih panjang. Apabila hasil dari optimisasi spiral digunakan
sebagai nilai awal iterasi Nelder-Mead dalam optimisasi hybrid NM-Spiral,
diperoleh hasil yang sangat baik dengan waktu komputasi yang relatif singkat.
Kemudian, model smoothing spline ternyata memiliki kemampuan menghampiri
data dengan lebih baik terutama pada data yang persebarannya besar walaupun
kurva yang dihasilkan menjadi cenderung bergelombang. Model Nelson-Siegel dan
Nelson-Siegel-Svensson memberikan kurva yang lebih smooth dibandingkan model
smoothing spline. Sementara itu, model Nelson-Siegel-Svensson memberikan fit
yang lebih baik dibandingkan model Nelson-Siegel.