digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Yield curve memiliki peranan penting dalam perekonomian sebagai acuan penentuan nilai wajar suatu obligasi, tolok ukur imbal hasil obligasi, dan untuk menyimpulkan ekspektasi ekonomi. Beberapa model yang dapat digunakan untuk mengonstruksi yield curve adalah model Nelson-Siegel (1987), Nelson-Siegel- Svensson (1994), dan smoothing spline. Ketiga model ini diaplikasikan pada data obligasi pemerintah zero-coupon Amerika Serikat dan Kanada. Penaksiran parameter untuk model Nelson-Siegel dan Nelson-Siegel-Svensson menggunakan metode optimisasi Nelder-Mead, optimisasi spiral, dan optimisasi hybrid NMSpiral. Metode optimisasi Nelder-Mead ternyata dapat memberikan hasil yang kurang konsisten, tergantung dari nilai awal iterasi. Sementara itu, metode optimisasi spiral memberikan hasil yang lebih baik walaupun memerlukan waktu komputasi yang lebih panjang. Apabila hasil dari optimisasi spiral digunakan sebagai nilai awal iterasi Nelder-Mead dalam optimisasi hybrid NM-Spiral, diperoleh hasil yang sangat baik dengan waktu komputasi yang relatif singkat. Kemudian, model smoothing spline ternyata memiliki kemampuan menghampiri data dengan lebih baik terutama pada data yang persebarannya besar walaupun kurva yang dihasilkan menjadi cenderung bergelombang. Model Nelson-Siegel dan Nelson-Siegel-Svensson memberikan kurva yang lebih smooth dibandingkan model smoothing spline. Sementara itu, model Nelson-Siegel-Svensson memberikan fit yang lebih baik dibandingkan model Nelson-Siegel.