Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu kawasan
konservasi di Provinsi Jawa Barat yang memiliki objek wisata alam yang banyak
digemari oleh masyarakat. Salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan TNGGP
yang memiliki jumlah kunjungan paling tinggi adalah Taman Wisata Alam Situ
Gunung Sukabumi. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan ke Taman
Wisata Alam Situ Gunung Sukabumi selama kurun waktu lima tahun (2014-2019) yang
naik sebesar 1.783,65%. Perkembangan areal wisata ini menunjukkan kemajuan yang
sangat pesat, dikhawatirkan jumlah pengunjung yang datang pun akan terus meningkat.
Maka dari itu perlu adanya pengaturan jumlah pengunjung berdasarkan daya dukung
lingkungan (carrying capacity). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trend
pengunjung dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan dan sosio-ekonomi,
menganalisis nilai carrying capacity dan pengelolaan yang efektif di TWA Situ
Gunung Sukabumi, dan membuat model antrian pengunjung TWA Situ Gunung
Sukabumi yang optimal dan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah analisis
nilai carrying capacity, management effectiveness tracking tools dan hasil tersebut
dibuat model antrian pengunjung. Hasil penelitian menunjukan bahwa trend
pengunjung mengalami kenaikan untuk setiap penambahan satuan waktu. Tercatat
bahwa jumlah pengunjung pada tahun 2014 berjumlah 16.126 orang dan diperkiran
pada tahun 2029 jumlah pengunjung TWA Situ Gunung Sukabumi berjumlah 439.851
orang. Pada tahun 2014 dengan jumlah pengunjung 16.126 orang, diperkirakan jumlah
timbunan sampah di TWA Situ Gunung Sukabumi sebesar 12.900,8 liter/hari dan
apabila jumlah pengunjung pada tahun 2029 yang sudah dihitung berdasarkan trend
pengunjung berjumlah 439.851 orang maka jumlah timbunan sampah yang ada di
TWA Situ Gunung Sukabumi berjumlah 351.880,8 liter/hari. Selain itu, bertambahnya
jumlah pengunjung pun memberikan dampak positif bagi keadaan sosio-ekonomi
masyarakat ditunjukan mata pencaharian masyarakat sebelum adanya TWA Situ
Gunung Sukabumi yaitu petani, buruh tani dan karyawan pabrik, sedangkan setelah
adanya TWA Situ Gunung Sukabumi mata pencaharian masyarakat berubah menjadi
pedagang, ojek wisata, perahu wisata, guide dan angkutan lokal dengan pendapatan
rata-rata perbulan setara bahkan lebih dari UMK Kab. Sukabumi yang berjumlah Rp.
3.125.444. Hasil analisis carrying capacity di TWA Situ Gunung Sukabumi didapat bahwa danau memiliki kapasistas maksimum 626 orang, suspension bridge 98 orang
dan curug sawer sebanyak 113 orang. Hasil analisis METT menunjukan bahwa tingkat
efektivitas pengelolaan TWA Situ Gunung Sukabumi sebesar 84,9% yang masuk
dalam kategori efektif. Selanjutnya model antrian pengunjung yang optimal dan
berkelanjutan yaitu untuk destinasi danau dengan kapasitas ECC sebesar 626 orang
dengan laju kedatangan 626 orang/jam memiliki lama kunjungan 60 menit, suspension
bridge memiliki lama kunjungan maksimal 33 menit dengan alokasi laju kedatangan
1178 orang/jam, dan curug sawer memiliki lama kunjungan maksimal 34 menit 36
detik dengan alokasi laju kedatangan 196 orang/jam.