digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwi Wahyu Ningtyas
PUBLIC Alice Diniarti

Bambu betung merupakan salah satu jenis bambu yang banyak dimanfaatkan di Indonesia, namun memiliki sifat mudah rusak akibat pengaruh lingkungan dan organisme perusak. Sehubungan dengan masalah tersebut, maka diperlukan upaya pengawetan untuk memperpanjang masa pakai bambu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis retensi, penetrasi, dan distribusi bahan pengawet borak-borik yang optimum dengan variasi metode pengawetan, variasi keberadaan kulit, serta buku pada bambu betung. Sampel bambu dibuat dengan ukuran 5 cm × 20 cm dengan variasi sampel terdiri bilah bambu dengan buku dan kulit; bilah bambu dengan buku dan tanpa kulit; bilah bambu tanpa buku dan kulit; bilah bambu tanpa buku dan tanpa kulit. Bambu betung diawetkan menggunakan metode perebusan dan vakum tekan dengan bahan pengawet borak borik konsentrasi 8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa retensi tertinggi diperoleh pada sampel bagian internode tanpa kulit dengan metode vakum tekan sebesar 24,50 kg/m3 dan retensi terendah diperoleh pada sampel node dengan kulit metode perebusan sebesar 5,33 kg/m3. Penetrasi tertinggi diperoleh pada sampel bagian internode tanpa kulit dengan metode vakum tekan sebesar 68,70% dan penetrasi terendah diperoleh pada sampel internode dengan kulit metode perebusan sebesar 55,62%. Distribusi bahan pengawet dengan arah radial tertinggi terdapat pada lapisan dalam dan distribusi bahan pengawet terendah terdapat pada lapisan luar.