digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Kawasan Indonesia Timur merupakan wilayah yang memiliki potensi besar, namun hingga kini secara relatif masih belum berkembang yang disebabkan antara lain oleh masih minimnya prasarana dan sarana yang dimiliki. Perhubungan laut merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai wilayah yang tersebar, dimana banyak terdapat pelabuhan yang dapat digunakan sebagai tempat persinggahannya. Untuk dapat mengetahui posisi suatu pelabuhan diantara sekian banyak pelabuhan yang lain dan strategi apa yang sebaiknya akan digunakan untuk mengembangkannya maka disusunlah tesis ini. Dari 27 unit observasi dalam hal ini adalah pelabuhan yang berada di Kawasan Indonesia Timur dan dengan mengambil variabel sejumlah 22 buah, baik yang berasal dari dalam (internal ) pelabuhan seperti kinerja pelabuhan, sarana dan prasarana pelabuhan, kunjungan kapal, arus barang, volume dan nilai ekspor dan impor maupun yang berasal dari luar (ekstemal ) seperti luas daerah hinterland, jumlah penduduk, PDRB daerah hinterland akan dicari posisi pelabuhan dengan menggunakan analisis komponen utama dan analisis klaster. Berdasarkan pada posisi tersebut selanjutnya disusun strategi pengembangan pelabuhan berdasarkan analisis komperative dan analisis SWOT. Penggunaan analisis komponen utama telah menghasilkan terdapat 4 faktor utama dari sejumlah 22 variabel, dimana faktor utama 1 dan faktor utama 2 secara bersama-sama telah mewakili sejumlah 64,7 % dari keseluruhan variabel yang berpengaruh terhadap perkembangan suatu pelabuhan. Dari 27 unit observasi yang diteliti dan dengan menggunakan analisis klaster maka ditetapkan empat klaster pelabuhan. Penggambaran dengan teknik biplot unit observasi terhadap komponen utama 1 dan faktor utama 11 memperlihatkan posisi masing-masing pelabuhan. Penyusunan Strategi Pengembangan Pelabuhan berdasar analisis komparasi dan analisis SWOT menghasilkan strategi agresif / growth, strategi rasionalisasi / berbalik, strategi defensif / survival dan strategi diversifikasi / orientasi keluar.