18119023 Dhimas Adi Nur Fauzi.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Sistem verifikasi wajah yang terdapat pada Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) memiliki kerentanan berupa adanya kemungkinan serangan face
spoofing. Face spoofing tersebut dapat diatasi melalui metode liveness detection.
Salah satu jenis face spoofing yang akan diatasi oleh penulis adalah serangan berupa
3D mask attack. Dalam hal ini, metode yang digunakan adalah metode liveness
detection aktif, yaitu proses untuk mendeteksi liveness dengan cara memberikan
serangkaian pertanyaan yang diacak urutannya, kemudian pengguna harus
mengikuti semua pertanyaan tersebut supaya dapat dikategorikan sebagai real. Jika
pengguna tidak mampu mengikuti pertanyaan yang diberikan, maka akan
dikategorikan sebagai fake. Model yang digunakan untuk liveness detection adalah
ActivenessNet, yang merupakan gabungan dari tiga pre-trained model, yaitu
emotion detection, profile detection, dan blink detection. Pengujian dilakukan
terhadap masing-masing pre-trained model tersebut menghasilkan nilai akurasi
pada validation set sebesar 70% pada model emotion detection. Nilai tersebut
adalah nilai tertinggi ketika dilakukan perbandingan dengan model lain. Untuk
model profile detection, diperoleh nilai akurasi sebesar 95% pada validation set
yang berisi wajah menghadap ke kiri dan ke kanan. Sedangkan untuk model blink
detection diuji untuk mendeteksi 10 kedipan pada video dan memperoleh nilai
recall 100% pada kondisi pencahayaan terang dan gelap saat pengguna tidak
memakai kacamata. Ketika memakai kacamata, terdapat penurunan performa
model dengan nilai recall 80% pada kondisi terang dan 60% pada kondisi cahaya
gelap. Sistem liveness detection Aktif yang dirancang sebagai produk tugas akhir
kemudian dikembangkan dalam bentuk website.
Perpustakaan Digital ITB