digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1995 TS PP BAMBANG SETYADJI 1-cover.pdf


1995 TS PP BAMBANG SETYADJI 1-bab1.pdf

1995 TS PP BAMBANG SETYADJI 1-bab2.pdf

1995 TS PP BAMBANG SETYADJI 1-bab3.pdf

1995 TS PP BAMBANG SETYADJI 1-bab4.pdf

1995 TS PP BAMBANG SETYADJI 1-bab5.pdf

1995 TS PP BAMBANG SETYADJI 1-pustaka.pdf

Abstrak : Salah satu pendekatan untuk mempelajari kondisi tektonik suatu daerah adalah dengan menentukan nilai parameter-parameter deformasinya, yaitu pergeseran, rotasi dan perubahan bentuk geometri. Pendekatan secara geodesi disebut jugs pendekatan secara geometrik, dilakukan dengan mengukur perubahan nilai-nilai koordinat sejumlah titik tertentu selama selang waktu tertentu dan menguraikannya menjadi parameter-parameter deformasi menggunakan inversi matematika. Teknologi GPS, dengan berbagai kelebihannya dibandigkan metoda geodesi klasik, telah digunakan dalam pengukuran geodesi untuk mempelajari gerakan lempeng. Salah satu diantaranya adalah yang dilakukan oleh Bakosurtanal sejak 1989 di sepanjang Sistem Sesar Sumatera (Sumateran Fault System:SFS), bekerja lama dengan sejumlah perguruan tinggi Amerika Serikat, Jepang dan Indonesia. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mempelajari sistem sesar itu sendiri dan sistem subduksi menyudut lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Tesis ini membahas sebagian kecil daerah pengukuran, yaitu sekitar pulau Nias dan pantai barat Sumatera dengan luas daerah sekitar 200 km x 200 km. Model deformasi yang digunakan sebagai pendekatan dalam hitungan inversi adalah model pergeseran benda kaku dan model strain. Strategi-strategi hitungan yang dilakukan adalah dengan membagi daerah menjadi jaring-jaring segitiga, menghitung secara keseluruhan semua daerah, membagi menjadi dua blok secara terpisah, tetapi dengan pengikatan pada blok yang lainnya.