digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jalan Cihampelas merupakan jalan kolektor sekunder yang menghubungkan bagian utara dan pusat Kota Bandung. Lokasi kawasan yang strategis serta tingginya intensitas kegiatan perdagangan dan jasa menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kota Bandung. Perkembangan kawasan Jalan Cihampelas sebagai salah satu pusat perdagangan dan jasa di Kota Bandung menimbulkan tarikan yang besar dan mengakibatkan peningkatan volume kendaraan di ruas Jalan Cihampelas ini. Tingginya volume pergerakan yang melalui jalan ini tidak dapat diimbangi oleh jaringan jalan yang ada sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan antara supply dengan demand terhadap transportasi dan pada akhirnya menimbulkan permasalahan transportasi yaitu berupa kemacetan lalu lintas. Analisis yang dilakukan pada studi ini yaitu analisis terhadap sistem transportasi Jalan Cihampelas yang terdiri atas subsistem jaringan, subsistem pergerakan, dan subsistem aktivitas. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka inti dari permasalahan yang terjadi yaitu tingkat pelayanan Jalan Cihampelas telah mengalami penurunan. Penurunan tingkat pelayanan jalan ini diakibatkan oleh kapasitas Jalan Cihampelas yang tidak mampu menampung volume pergerakan yang ada. Selain itu banyaknya hambatan samping yang timbul akibat dari adanya aktivitas yang berlangsung di sepanjang Jalan Cihampelas juga mengakibatkan penurunan kapasitas jalan sehingga mempengaruhi tingkat pelayanan jalan. Dengan kondisi seperti ini, maka seringkali kemacetan terjadi di Jalan Cihampelas terutama pada jam-jam sibuk. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu upaya penataan Jalan Cihampelas untuk menangani permasalahan transportasi yang terjadi. Usulan penanganan terhadap permasalahan transportasi diberikan dalam 2 alternatif. Alternatif pertama difokuskan terhadap penekanan hambatan samping yang terjadi. Sedangkan alternatif kedua dilakukan untuk menyesuaikan kembali karakteristik Jalan Cihampelas dengan standar teknis yang telah sitentukan berdasarkan PP no. 34 tahun 2006 untuk jalan kolektor sekunder. Dengan dilakukannya berbagai upaya pada setiap alternatif, maka tingkat pelayanan Jalan Cihampelas dapat kembali ditingkatkan.