Sistem penghantaran protein ekstrasel Twin Arginine Translocation (TAT) pada bakteri memiliki
kemampuan untuk mentranslokasikan protein dalam konformasi pelipatan yang benar. Pada
bakteri Bacillus subtilis, terdapat protein TATAdCd yang dikembangkan penggunaannya di bakteri
Escherichia coli untuk penghantaran protein hasil rekayasa genetika dengan permasalahan pada
pelipatan di intrasel. Gen resisten antibiotik pada plasmid dalam konstruksi DNA rekombinan
menjadi marka seleksi yang umum digunakan. Keberadaan marka seleksi antibiotik yang berbeda
memungkinkan beberapa plasmid dimasukkan ke dalam sel inang yang sama. Penelitian ini
bertujuan untuk mengonstruksi plasmid rekombinan yang membawa gen pengkode protein
TATAdCd dan penambahan marka seleksi gen resisten tetrasiklin. Gen pengkode protein TATAdCd
pada pTA_TATAdCd WT dan gen resisten tetrasiklin pada pBR322 diisolasi dan dikloning ke dalam
pET16b. Plasmid hasil konstruksi diberi nama pET16b_TATAdCd, pET16b_TetR, dan
pET16b_TATAdCd_TetR serta dikonfirmasi kebenarannya pada tingkat DNA dan protein. Pada
tingkat DNA, plasmid hasil konstruksi berhasil terkonfirmasi kebenarannya dengan analisis
migrasi, analisis pemotongan, dan Polymerase Chain Reaction (PCR) serta sekuensing DNA. Pada
tingkat protein, ekspresi protein TATAdCd dibuktikan dengan overproduksi protein TATAdCd di sel
inang E. coli BL21 (DE3) dan protein dikarakterisasi dengan SDS-PAGE Tris-Glisin. Ekspresi gen
resisten tetrasiklin dibuktikan dengan penumbuhan bakteri E. coli DH5? yang membawa plasmid
pET16b_TetR dan pET16b_TATAdCd_TetR pada media padat Luria Bertani yang mengandung
tetrasiklin. Dalam penelitian ini, ekspresi protein TATAd dan TATCd belum dapat diamati pada
SDS-PAGE Tris-Glisin sedangkan gen resisten tetrasiklin berhasil diekspresikan karena E. coli
rekombinan mampu tumbuh di media seleksi tetrasiklin.