digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK B. Windryadewi Asys
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Perkembangan industri dan teknologi yang semakin pesat tiap tahun, menimbulkan perubahan aktivitas manusia salah satunya perubahan gaya bekerja. Didukung dengan generasi sekarang yang didominasi dengan generasi milenial memilih untuk bekerja dengan gaya yang lebih fleksibel. Munculnya ruang informal seperti café, coffee shop, dan coworking space di Kota Bandung menjadi salah satu pilihan untuk bekerja bagi generasi saat ini. Ruang informal ini dikenal dengan sebutan tempat ketiga (third place). Dilihat dari fenomena yang saat ini sedang tren di Kota Bandung yaitu coworking space dan coffee shop dipilih sebagai tempat ketiga (third place) untuk bekerja bagi orang-orang yang ingin mencari suasana baru di luar rumah, kantor, ataupun kampus. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik fisik spasial dari coworking space dan coffee shop di Kota Bandung dan melihat pengaruh terhadap produktivitas kerja pengguna, serta mengidentifikasi sebagai tempat ketiga. Metode penelitian yang digunakan yaitu mixed method dengan pendekatan exploratory sequential, kombinasi metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring kepada responden yang menggunakan coworking space dan coffee shop di Kota Bandung. Penelitian kualitatif berupa data teks dan data yang terkumpul sebanyak 206 responden lalu dianalisis menggunakan content analysis. Hasil dari data kualitatif mengidentifikasi motivasi arsitektural, motivasi non-arsitektural, dan kegiatan. Penelitian kuantitatif berupa data numerik dan data yang terkumpul sebanyak 218 responden lalu dianalisis menggunakan statistical analysis. Multivariate Regression Analysis dilakukan untuk mengetahui hubungan motivasi arsitektural, motivasi non-arsitektural, kegiatan terhadap produktivitas kerja pengguna coworking space dan coffee shop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coffee shop cenderung lebih memenuhi kriteria tempat ketiga (third place) dibandingkan dengan coworking space. Selain faktor-faktor motivasi arsitektural, motivasi non arsitektural, dan kegiatan tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi produktivitas kerja, melainkan mempengaruhi kepuasan pengguna. Terdapat faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pengguna ingin berkunjung ke coworking space dan coffee shop yaitu kebersihan, fasilitas indoor, dan pelayanan.