digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP ZAAFIRA ARIANA SADAQAH 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Konsep keberlanjutan menjadi semakin penting dalam berbagai industri. Dalam konsep keberlanjutan terdapat pula prinsip dalam desain tekstil seperti desain untuk longevity, desain untuk low-impact production, dan rancangan untuk produksi lokal dan etis. Pengaplikasian konsep keberlanjutan mulai juga terlihat seperti konsep daur ulang, penggunaan material limbah, dan manufaktur yang efektif dan efisien. Salah satu industri kreatif yang mulai mengaplikasikan konsep keberlanjutan salah satunya adalah teater. Konsep keberlanjutan ini mendorong industri teater untuk lebih banyak berinovasi dan mengkaji praktik-praktik konvensional dalam mencapai inovasi yang tidak hanya fokus pada isu lingkungan, tetapi juga mendorong tingkat intelektual dan batas kreativitas manusia. Dalam teater, kostum berperan dalam membantu membawa penonton ke dunia dan situasi pertunjukan, menciptakan hubungan emosional dan intelektual dengan karakter dan penonton. Peri adalah makhluk mitos dari cerita rakyat dan romansa yang biasanya memiliki kekuatan magis dan hidup di bumi berdekatan dengan manusia. Mereka banyak digunakan dalam naskah drama atau teater, mulai dari lakon klasik "A Midsummer Night's Dream" karya Shakespeare hingga teater yang menceritakan dongeng anak-anak seperti Tinkerbell dan Maleficent. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan penerapan konsep keberlanjutan pada kostum teater khususnya pada kostum peri dengan menggunakan bahan yang sesuai dengan pendekatan konsep keberlanjutan seperti low-impact, salah satunya, material textile upcycling dan sistem longevity dimana luaran yang dihasilkan dapat bertahan dengan lama, efektif, dan efisien. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka metodologi dan pendekatan penelitian menggunakan metode gabungan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif difokuskan pada perancangan, eksperimen, eksplorasi, dan hasil akhir kostum peri untuk teater dengan pendekatan konsep keberlanjutan. Sedangkan kuantitatif sebagai pelengkap penelitian dalam pemanfaatan material textile upcycling itu sendiri dengan adanya data kuantitas mengenai ketersediaan material yang diperoleh untuk mengetahui jumlah akhir bahan yang terpakai.