digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afifah Rizqina
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Afifah Rizqina
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Afifah Rizqina
EMBARGO  2026-07-26 

BAB2 Afifah Rizqina
EMBARGO  2026-07-26 

BAB3 Afifah Rizqina
EMBARGO  2026-07-26 

BAB4 Afifah Rizqina
EMBARGO  2026-07-26 

BAB5 Afifah Rizqina
EMBARGO  2026-07-26 

COVER Afifah Rizqina
EMBARGO  2026-07-26 

Peningkatan jumlah Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) di ekosistem perairan dapat bersifat toksik dan karsinogenik bagi makhluk hidup. Fluorena merupakan salah satu PAH berberat molekul rendah dengan toksisitas tinggi di perairan. Metode pemisahan PAH dalam sampel lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, contohnya adsorpsi, penyaringan dengan membran, dan koagulasi. Adsorpsi memiliki keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu relatif mudah, efektif, dan cepat untuk diaplikasikan, contohnya dalam pengembangan metode pemurnian PAH. Salah satu adsorben alami yang dapat dimanfaatkan untuk pemisahan PAH adalah biosilika dari cangkang mikroalga jenis diatom, contohnya C. striata TBI yang terdapat di Teluk Bidadari, Indonesia. Biosilika C. striata TBI memiliki permukaan yang luas dan berpori, sehingga cocok untuk dimanfaatkan sebagai adsorben. Namun demikian, permukaan biosilika cenderung bersifat hidrofilik, sedangkan senyawa PAH bersifat hidrofobik. Untuk meningkatkan sifat hidrofobisitas permukaan biosilika, perlu dimodifikasi dengan asam fenil asetat. Senyawa ini memiliki bagian hidrofobik (gugus fenil) yang dapat berinteraksi van der Waals dengan senyawa PAH dan mengandung gugus karboksilat yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan gugus silanol pada biosilika. Tujuan penelitian ini adalah menguji kemampuan adsorpsi biosilika C. striata TBI termodifikasi asam fenil asetat terhadap fluorena. Tahapan penelitian meliputi kultivasi sel C. striata TBI, ekstraksi, biomassa basah C. striata TBI, pencucian, kalsinasi, modifikasi biosilika dengan asam fenil asetat, karakterisasi adsorben, dan uji adsorpsi pada berbagai konsentrasi fluorena. Pemurnian biosilika dari hasil oksidasi dan kalsinasi menunjukkan adsorben mengandung 100% SiO2 (berdasarkan hasil analisis XRF). Hasil spektrum FTIR biosilika termodifikasi diamati pergeseran serapan -OH dari 3437,15 cm-1 (sebelum modifikasi) menjadi 3462,2 cm-1 (setelah termodifikasi) yang menandakan adanya ikatan hidrogen antara biosilika dan asam fenil asetat. Hasil uji sudut kontak menunjukkan biosilika termodifikasi bersifat lebih hidrofobik dengan menunjukkan nilai sudut kontak lebih besar dibandingkan dengan biosilika murni. Berdasarkan uji adsorpsi terhadap fluorena, adsorpsi fluorena oleh biosilika termodifikasi asam fenil asetat mengikuti model isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi 210,941 mg/g.