digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Zetti Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Zetti Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Zetti Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Zetti Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Zetti Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Zetti Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Zetti Nugraha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Uap air memainkan peran krusial dalam proses termodinamika atmosfer, terutama dalam kondensasi dan pembentukan awan yang mempengaruhi cuaca dan iklim. Oleh karena itu, pemantauan uap air menjadi sangat penting dalam pemantauan cuaca dan perubahan iklim di tingkat global atau regional. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif uap air adalah Precipitable Water Vapor (PWV), yang merupakan jumlah air yang akan terbentuk jika semua uap air dalam kolom udara tersebut dikondensasi. Dalam pengembangan teknologi terkini, nilai PWV dapat diestimasi dengan menggunakan pengukuran GPS, khususnya melalui nilai Zenith Tropospheric Delay (ZTD). Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai PWV dan mengevaluasi hubungannya dengan fenomena El Niño Southern Oscillation (ENSO) di wilayah Bandung. Data PWV per jam akan dianalisis untuk mencari pola antar hari dan fenomena didalamnya. Selanjutnya, nilai PWV yang telah diproses akan diamati secara harian dan dikaitkan dengan fenomena ENSO untuk menganalisis hubungan antara PWV dengan fenomena El Niño dan La Niña. Hasil menunjukkan pada tahun 2010 terjadi fenomena La Niña kuat dengan rerata nilai PWV adalah 37,6 mm; tahun 2015 fenomena El Niño kuat dengan rerata nilai PWV sebesar 17,5 mm; dan tahun 2013 berada pada kategori ENSO netral dengan rerata nilai PWV sebesar 47,4 mm. Pada pukul 9 pagi pada hari kerja, nilai PWV menunjukkan peningkatan, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya aktivitas manusia yang akan memulai aktivitas. Berdasarkan hasil tersebut fenomena ENSO mempengaruhi variabilitas PWV di Wilayah Bandung.