digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Anjani Meisyah Puteri Arief
EMBARGO  2026-07-05 

BAB1 Anjani Meisyah Puteri Arief
EMBARGO  2026-07-05 

BAB2 Anjani Meisyah Puteri Arief
EMBARGO  2026-07-05 

BAB3 Anjani Meisyah Puteri Arief
EMBARGO  2026-07-05 

BAB4 Anjani Meisyah Puteri Arief
EMBARGO  2026-07-05 

BAB5 Anjani Meisyah Puteri Arief
EMBARGO  2026-07-05 

Peningkatan aktivitas industri yang memanfaatkan logam berat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah yang diproduksi. Keberadaan ion Pb2+ terutama di lingkungan perairan menjadi persoalan yang dapat mengancam kesehatan manusia. Paparan Pb2+ ke dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan bioakumulasi dalam sel dan menyebabkan terjadinya kerusakan pada fungsi ginjal, gangguan sistem reproduksi, kerusakan otak, serta penyakit serius lainnya. Adsorpsi merupakan suatu metode efektif yang dapat digunakan dalam upaya penghilangan ion Pb2+ di perairan. Pada penelitian ini, adsorpsi ion Pb2+ dilakukan menggunakan adsorben bulir ?-karagenan terapung. Bulir yang terapung akan memudahkan proses pemisahan adsorben setelah dilakukan proses kontak. Bulir ?-karagenan terapung dibuat dari campuran serbuk ?-karagenan dan larutan CaCO3 dengan komposisi massa 4:1 untuk ?-karagenan dan CaCO3. CaCO3 digunakan sebagai agen pembentuk pori pada bulir ?-karagenan agar adsorben menjadi terapung pada permukaan air. Bulir ?-karagenan terapung dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM-EDS, penentuan swelling degree, dan uji terapung. Swelling degree terbesar dari bulir ?-karagenan terapung sebesar 763,35% dengan waktu apung selama 12 jam. Berdasarkan karakterisasi FTIR, bulir ?-karagenan terapung berhasil dibuat yang dibuktikan dengan adanya kesesuaian puncak serapan antara bulir ?-karagenan terapung dengan puncak serapan khas dari ?-karagenan. Ion Pb2+ berhasil diadsorpsi oleh bulir ?-karagenan terapung yang dibuktikan dengan adanya pergeseran bilangan gelombang pada puncak serapan berdasarkan karakterisasi FTIR, terjadi perubahan morfologi permukaan adsorben berdasarkan karakterisasi SEM, dan adanya sebagian kecil Pb di dalam adsorben bulir ?-karagenan terapung berdasarkan karakterisasi EDS. Kondisi optimum adsorpsi ion Pb2+ menggunakan bulir ?-karagenan terapung yaitu pada pH 4, dengan massa adsorben 0,05 gram, dan waktu kontak selama 120 menit. Adsorpsi ion Pb2+ menggunakan bulir ?-karagenan terapung mengikuti kinetika adsorpsi orde dua semu dan model isoterm adsorpsi Langmuir dengan ???????????????? sebesar 37,33 mg g?1 yang diperoleh pada suhu 50 oC. Termodinamika adsorpsi ion Pb2+ menggunakan bulir ?-karagenan terapung menunjukkan bahwa adsorpsi berlangsung secara spontan, bersifat eksotermik, dengan sistem yang menjadi lebih teratur.