Teknologi pembuatan runner turbin francis khususnya runner saat ini masih dikuasai oleh negara-negara maju sehingga perlu penguasaan teknologi tersebut. Runner suatu turbin, khususnya turbin francis, memiliki bentuk yang sangat rumit terutama profil sudu-sudunya. Proses produksi runner turbin francis biasanya dapat dilakukan dengan proses pengecoran. Proses produksi runner turbin francis ini dikelompokkan menjadi 3 proses pembuatan yaitu one-piece casting, two-piece casting dan three-piece casting. Sebagian besar produksi runner menggunakan satu kesatuan atau one-piece casting. Penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini menggunakan sistem proses pembuatan three-piece casting yaitu dengan cara memisahkan runner turbin menjadi tiga komponen. Tiga komponen itu adalah cone, ring dan blade. Komponen-komponen tersebut dapat disambung menjadi satu kesatuan menggunakan proses pengelasan. Proses pengelasan memerlukan keahlian yang baik karena celah antar blade yang kecil sehingga perlu perancangan jig dan fixture yang sesuai dengan pengelasan.