Tugas akhir ini mempelajari model rantai dimer berpasangan yang dirumuskan
oleh H. Susanto (Susanto dkk., 2018). Pada model tersebut, suatu rantai atom
sejenis disusun berpasangan menyerupai tangga. Susunan rantai dimer berpasangan
yang demikian akan kita gambarkan diagram bifurkasinya untuk melihat fenomena
snake-ladder. Untuk menggambarkan diagram bifurkasi perlu dicari kestabilan
dari persamaan model tersebut. Kemudian menggunakan kontinuitas numerik dan
tebakan awal seragam akan kita dapatkan diagram bifurkasi. Hasil lain dari model
ini kita dapatkan menggunakan tebakan awal terlokalisasi baik secara onsite dan
offsite, sehingga dapat kita gambarkan suatu pola menyerupai ular yang disebut
fenomena snaking dan pola garis bersusun menyerupai anak tangga yang disebut
pola ladder. Sementara itu terdapat kondisi yang menyebabkan symmetry breaking
dimana parameter bifurkasi harus bernilai kompleks. Kondisi tersebut hanya terjadi
dengan nilai variabel tertentu sehingga parameter bifurkasi bagian imajiner bernilai
tak nol. Kondisi ini lah yang dinamakan ghost, yaitu fenomena yang secara fisis
tidak tampak dalam diagram bifurkasi namun dapat dijelaskan secara matematika.
Adapun pengaruh dari variabel dalam persamaan model rantai dimer berpasangan
terhadap parameter bifurkasi juga dipelajari dalam tugas akhir ini. Pengaruh
variabel tersebut dapat mengubah lebar dan letak dua pola snaking yang terbentuk.
Hubungan tersebut digambarkan melalui pinning region atau daerah bergulung yang
merupakan grafik variabel yang diamati terhadap parameter bifurkasi.