digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK R R Alika Putrindhia Navyanto
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Sekitar 40% dari perkembangan manusia terjadi pada rentang usia 0-6 tahun yang prosesnya berlangsung secara cepat. Perkembangan anak ini harus dipantau agar bila terdapat gangguan, anak tersebut langsung mendapat penanganan yang tepat. Sejumlah anak yang membutuhkan perhatian dan penanganan khusus dalam proses pertumbuhannya disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Salah satu keterbatasan yang dikategorikan ke dalam ABK adalah keterbelakangan mental-intelektual atau yang biasa disebut tunagrahita. Belakangan ini terjadi tren peningkatan jumlah penyandang tunagrahita tiap tahunnya di Indonesia hingga di dunia. Proyek ini merupakan sebuah Child Development Center, yaitu pusat terapi khusus menangani anak tunagrahita dari rentang umur 0-18 tahun. Tipologi proyek ini merupakan pusat terapi yang memfasilitasi dua fungsi, yaitu kesehatan dan edukasi. Sebagai fungsi primer yaitu kesehatan, menyediakan rangkaian konsultasi dan diagnosis hingga terapi untuk tiap tingkat ketunagrahitaan anak. Sebagai fungsi sekunder yaitu edukasi, menyediakan program pembelajaran baik untuk anak tunagrahita dan masyarakat, berupa pembelajaran akademik dan vokasional. Proyek yang menempati lahan sebesar 11.771m2 ini berlokasi di Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, sebab Kecamatan Cipayung merupakan kecamatan dengan penyandang tunagrahita terbanyak di DKI Jakarta. Isu perancangan proyek ini diambil dari karakteristik dan kebutuhan anak tunagrahita, yaitu stimulatif, kenyamanan dan keamanan, serta lingkungan yang membangun kemandirian. Dari isu ini didapat tiga konsep utama pada proyek ini yaitu sensitif, restoratif, dan kreatif. Konfigurasi ruang dibuat dengan memperhatikan zonasi sensorik yang dipisahkan menjadi menjadi tiga, yaitu low stimulus, high stimulus, dan transition. Selain itu disediakan ruang luar yang luas sebagai sarana anak tunagrahita bermain dan bereksplorasi dengan alam. Bentuk massa dibuat simetri pada bagian depan untuk memberikan kesan seperti rumah yang membuat anak terasa nyaman. Kemudian pada massa tengah dan belakang dibuat dengan konfigurasi asimetri untuk menimbulkan efek misteri yang merangsang keingintahuan anak. Proyek ini terdiri dari empat massa bangunan dengan massa terbesar bertingkat dua dan terhubung dengan ramp dan tangga.