digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Khalissa Aghniya Khairani
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan kota mengakibatkan kebutuhan kota yang kian meningkat sehingga dibutuhkannya ruang untuk menampung berbagai aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. Keberadaan pasar sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena tidak hanya menampung kehidupan ekonomi, tetapi juga kehidupan sosial budaya. Pasar tradisional merupakan pasar yang masih diminati oleh masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah karena kualitas barang dagang cukup bagus dengan harga yang terjangkau dan masih menerapkan sistem tawar-menawar. Selain itu, interaksi sosial antar pengguna dalam pasar tradisional yang tinggi dan mencakup berbagai kehidupan sosial budaya. Akan tetapi, seiring dengan pertumbuhan kota, pasar tradisional mulai tersingkirkan oleh pasar modern. Pasar modern dinilai lebih bersih dan tertata jika dibandingkan dengan pasar tradisional. Menurunnya kualitas pasar tradisional akibat kurangnya pengelolaan yang baik dan kurang dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang selalu meningkat juga menyebabkan pasar tradisional tidak dapat bersaing dengan pasar modern. Di samping segala permasalahan yang ada, pasar tradisional masih perlu dipertahankan karena selain menampung kegiatan ekonomi, juga menampung segala kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Interaksi sosial di dalam pasar tradisional pun cukup tinggi dibanding dengan pasar modern. Tiap pasar tradisional memiliki karakter yang berbeda-beda dan lebih kuat jika dibandingkan dengan pasar modern. Maka dari itu, perlunya solusi yang dapat menjawab bagaimana pasar tradisional dapat bertahan dalam perkembangan kota di samping permasalahan yang ada. Solusi tersebut dapat berupa suatu respon arsitektural yaitu pembangunan kembali pasar tradisional untuk meningkatkan representasi pasar tradisional dan juga sebagai fasilitas publik yang dapat menampung segala kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya bagi masyarakat.