risiko dari pemegang polis kepada perusahaan asuransi. Untuk mengetahui seberapa
besar risiko yang akan diterima oleh perusahaan asuransi, diperlukan suatu model
statistik, salah satunya adalah model risiko agregat. Model risiko agregat adalah
suatu peubah acak yang dibangun dari peubah acak frekuensi kerugian dan peubah
acak rerata severitas kerugian. Frekuensi kerugian mengilustrasikan risiko seberapa
banyak kerugian yang timbul. Sedangkan distribusi rerata severitas memeberikan
informasi seberapa besar kerugian yang terjadi. Pada penelitian Tesis Magister,
peubah acak kerugian diperluas menjadi proses stokastik frekuensi kerugian agar
lebih realistis. Proses stokastik yang digunakan adalah proses Poisson-Lindley
yang memiliki kemampuan untuk mengakomodasi fenomena overdispersi. Dengan
demikian, model risiko agregat yang dibentuk menggunakan basis proses Poisson-
Lindley majemuk. Sedangkan untuk distribusi rerata severitas, digunakan distribusi
gamma dan distribusi Gauss Invers. Kedua distribusi rerata severitas cocok untuk
memodelkan data dengan kemencengan positif.
Pada praktiknya, peubah acak frekuensi dan rerata severitas kerugian sering diasumsikan
saling bebas. Akan tetapi, beberapa studi terbaru menunjukkan adanya
fenomena kebergantungan antara kedua peubah acak. Untuk menangkap fenomena
kebergantungan antara peubah acak frekuensi kerugian dan rerata severitas kerugian,
digunakan distribusi Sarmanov bivariat, yang kemudian disebut sebagai kebergantungan
Sarmanov. Kebergantungan Sarmanov memiliki sifat yang fleksibel untuk
menggabungkan dua jenis fungsi peluang marginal. Dalam kasus asuransi, jenis
fungsi peluang yang dimaksud adalah fungsi peluang diskret, untuk frekuensi, dan
kontinu, untuk rerata severitas.
Hasil pemodelan risiko agregat melalui proses Poisson-Lindley majemuk kemudian
dianalisis untuk mendapatkan sifat statistik, seperti ekspektasi, variansi, dan
korelasi. Perhitungan ekspektasi dan variansi digunakan untuk menghitung nilai
premi murni dan premi risiko. Sedangkan korelasi digunakan untuk mengukur kebergantungan
frekuensi dan rerata severitas kerugian. Adapun penggunaan spektrum
risiko exponential risk aversion untuk mendapatkan premi risiko spektral. Spektrum
risiko digunakan untuk menyesuaikan nilai premi dan hasilnya diperuntukkan bagi
perusahaan asuransi dengan tipe penghindar risiko.
Pada simulasi, penaksiran parameter Maximum Simulated Likelihood Estimation
digunakan sebagai alat untuk menaksir parameter model risiko agregat berbasis data
kerugian asuransi di India. Hasil simulasi memberikan informasi bahwa proses
Poisson-Lindley majemuk dengan distribusi Gauss Invers memberikan loglikelihood
yang lebih tinggi. Adapun fenomena kebergantungan, dengan korelasi diatas 50%,
berpotensi untuk menaikkan atau menurunkan nilai premi. Dengan demikian, bila
asumsi saling bebas digunakan, maka akan menghasilkan premi yang terlalu murah
atau terlalu mahal. Selain itu, premi risiko spektral memberikan nilai premi yang
lebih mahal bila dibandingkan dengan premi risiko. Artinya, premi risiko spektral
adalah premi yang cocok diperuntukkan bagi perusahaan asuransi dengan tipe
penghindar risiko.