2008 TA PP ANDREAS KURNIAWAN 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANDREAS KURNIAWAN 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANDREAS KURNIAWAN 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANDREAS KURNIAWAN 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANDREAS KURNIAWAN 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANDREAS KURNIAWAN 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANDREAS KURNIAWAN 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Bubuk fosfor willemite yang didoping dengan mangan, Zn2SiO4:Mn yang
melapisi partikel SiO2 telah disintesis dengan metode sol-gel. Willemite disintesis
menggunakan bahan Zn-asetat, asam sitrat, PEG, Mn-asetat sebagai doping dan
butiran silika sebagai partikel yang dilapisi. Dalam proses pengadukan ZnO dan
Mn akan melingkupi butiran silika, dan prmanasan sampai 500oC mrnghilangkan
air, karbon, dan organik. Pemanasan 1000oC selama dua jam dilakukan untuk
membentuk willemite. Fosfor tersebut telah dikarakterisasi dengan difraksi sinar-
X, spektroskopi Fourier Transform Infrared, Scanning Electron Mikroscopy,
Spektroskopi fotoluminesens, dan Energy Dispersive Spectroscopy. Parameter kisi
dari pola difraksi sinar-X menunjukkan Zn2SiO4 memiliki kelompok ruang
rhombohedral R-3H. Pola FTIR menunjukkan ikatan yang terdapat pada Zn2SiO4
dibandingkan dengan SiO2. Dengan menggunakan pola ini, pembentukan ikatan
dalam proses sintesis dapat ditinjau. Gambar potret SEM pada perbesaran 20000
menunjukkan partikel silika yang besar cenderung tidak tertutupi willemite.
Luminesi dari ion Mn 2+ pada Zn2SiO4 menunjukkan puncak emisi yang kuat
berwarna hijau pada panjang gelombang sekitar 520 nm dengan eksitasi UV
sekitar 240 nm. Selain panjang gelombang tersebut, terdapat panjang gelombang
UV yang diemisikan. Adanya panjang gelombang ini menunjukkan sisa ZnO
karena proses yang tidak sempurna.