digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Panas bumi adalah ramah lingkungan, dikategorikan sebagai energi baru dan terbarukan. Indonesia merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia. Lapangan Panas Bumi Patuha terletak sekitar 37 km barat daya Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami karakteristik, jenis air sebagai manifestasi panas bumi dan selanjutnya dijelaskan dengan penelitian tentang Rare Earth Elements (REE) dan litium dalam sistem panas bumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis air, berdasarkan uji lapangan dan laboratorium. Pengujian di lapangan dilakukan untuk mendapatkan sifat fisik dan kimia air secara langsung, sedangkan pengujian laboratorium dilakukan dengan Ion Chromatography untuk menentukan ion-ion utama, nilai isotop stabil ?2H dan ?18O dilakukan untuk mendapatkan asal fluida dan Inductively Coupled Plasma - Mass Spectrometry dilakukan untuk menentukan kandungan REE dan lithium. Ada empat jenis air, air sulfat, air sulfat-klorida, air sulfat-bikarbonat, dan air bikarbonat. Berdasarkan nilai isotop stabil ?2H dan ?18O, air menunjukkan air panas bumi bercampur dengan air meteorik, dan beberapa sampel dihasilkan dari pertukaran H2S dan reaksi dengan mineral. Urutan kelimpahan REE dari tertinggi ke terendah di lokasi penelitian adalah Ce > Nd > La > Pr > Sm > Gd > Dy >Er > Eu > Ho > Tm, distribusi LREE mendominasi dibandingkan dengan HREE, dan berdasarkan spider diagram plot diperoleh anomali Eu positif dengan nilai Eu/Eu* berkisar antara 1,01 – 3,77. Keberadaan REE dikontrol oleh pH, keberadaan anion sulfat dan anion klorida, yang ditunjukkan dengan korelasi yang kuat dari ketiga parameter tersebut. Lokasi penelitian ini bukan tempat yang kaya litium, tetapi berkorelasi dengan Mg, Na, dan pH.