2008 TA PP ANGGADITYA ADHYAKSA 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANGGADITYA ADHYAKSA 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANGGADITYA ADHYAKSA 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANGGADITYA ADHYAKSA 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANGGADITYA ADHYAKSA 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANGGADITYA ADHYAKSA 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANGGADITYA ADHYAKSA 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX)
adalahstandar internasional Broadband Wireless Access (BWA)yang merupakan
solusi untuk kebutuhan komunikasi broadband saat ini. Implementasi jaringan
WiMAX saat ini masih terkonsentrasi pada kota besar seperti Jakarta.
Masalah coverage atau cakupan sinyal menjadi pertimbangan utama
dalam perencanaan pembangunan jaringan akses WiMAX. Untuk wilayah
Jakarta, adanya gedung-gedung tinggi menjadi faktor utama yang menjadikan
jalur menjadi NLOS dan redaman difraksi yang tinggi. Dalam perencanaan
jaringan fixed WiMAX dengan frekuensi 10.5 GHz, diperlukan model propagasi
yang memenuhi persyaratan frekuensi operasi tersebut dan lokasi daerah urban
dengan gedung-gedung tinggi.
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah membuat suatu model redaman
propagasi yang sesuai untuk cakupan sinyal jaringan fixed WiMAX untuk kondisi
wilayah DKI Jakarta. Model ini dibuat dengan menggunakan metode statistik
dengan menggunakan data gedung-gedung penghalang yang ada di seluruh
wilayah DKI Jakarta. Hasil perhitungan yang dibuat telah teruji dengan
membandingkan dengan hasil perhitungan rekomendasi ITU-R P.530 dan hasil
dari simulasi software Pathloss 4.0. Dari hasil perbandingan, dapat diketahui
bahwa model tersebut dapat merepresentasikan redaman difraksi untuk wilayah