2008 TA PP APRICIANITA KUSUMO 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP APRICIANITA KUSUMO 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP APRICIANITA KUSUMO 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP APRICIANITA KUSUMO 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP APRICIANITA KUSUMO 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP APRICIANITA KUSUMO 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP APRICIANITA KUSUMO 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Manajemen risiko tradisional, yang berarti bahwa risiko dikelola secara
independen, di masa lalu telah diimplementasikan oleh banyak organisasi
baik itu privat maupun publik. Walau bagaimanpun, ternyata teknik
manajemen risiko tradisional dirasakan tidak cukup untuk menghadapi
perubahan yang cepat di lingkungan bisnis saat ini. Sebagai respon
terhadap kondisi ini, baik organisasi privat maupun publik telah memulai
untuk mengimplementasikan konsep Enterprise Risk Management, atau
biasa disebut dengan ERM. Berbeda dengan teknik manajemen risiko
tradisional, ERM ditujukan untuk meningkatkan kinerja sebuah
organisasi dengan cara yang lebih holistic. Dengan keberadaan dari
konsep ERM, banyak organisasi terutama perusahaan yang melaksanakan
bisnis, bisa mendapatkan manfaat dengan mengaplikasikan konsep ERM
di dalam organisasi mereka.
Sebagai salah satu perusahaan di Indonesia, PT Nusantara Rice Mills (PT
NRM) juga mengahadapi risiko-risiko berkaitan dengan operasi
bisnisnya. PT NRM adalah sebuah perusahaan penggilingan beras yang
telah beroperasi semenjak tahun 1983. Di tahun 2004, perusahaan
tersebut membuat proyek penggilingan beras berskala besar untuk
menikngkatkan kinerja dan nilai perusahan. Namun, alih-alih mencapai
tujuannya, semenjak tahun 2005 PT NRM justru mengalami kenaikan
yang berkelanjutan pada akumulasi kerugiannya, yang mengakibatkan
penurunan berkelanjutan pada penurunan modalnya. Kondisi ini
menunjukkan bahwa PT NRM tidak dapat bertahan di tengah perubahanperubahan
yang ada di dalam lingkungan operasi bisnisnya.
Untuk mendapatkan hasik kinerja yang lebih baik, PT NRM dapat
menggunakan konsep dari Enterprise Risk Management untuk mengelola
risiko-risiko yang dihadapinya. Process dari Enterprise Risk Management
itu sendiri meliputi beberapa urutan langkah, yakni analisa bisnis,
identifikasi risiko, penghitungan risiko, dan pengelolaan risiko. Di dalam
riset ini, peneliti mencoba untuk mengaplikasikan konsep Enterprise Risk
Management di PT Nusantara Rice Mills dengan mengikuti urutan dari
langkah-langkah pengelolaan risiko tersebut.
Penelitian ini menyediakan informasi yang berguna bagi PT NRM untuk
mengelola risiko-risiko yang dihadapinya. Di dalam riset ini, analisa
bisnis menunjukkan karakteristik dari bisnis yang dijalankan oleh PT
NRM. Sementara itu, risiko-risiko yang diidentifiasi meliputi Risiko
Finansial, Pasar, dan Operasional. Di dalam penghitungan risiko,
kemungkinan dan efek dari setiap risiko dapat diketahui. Di langkah
terakhir, perusahaan dapat mengetahui penganganan risiko yang sesuai
untuk masing-masing risiko. Penelitian ini juga menyediakan
rekomendasi penting bagi PT NRM, yaitu untuk mengelola risiko
menggunakan tindakan pengelolaan risiko yang dihasilkan oleh riset ini.