digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jumardi
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Jumardi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jumardi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jumardi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jumardi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jumardi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jumardi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jumardi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Studi perubahan garis pantai dan indeks kerentanan pesisir pantai Pangandaran Tahun 2001-2016 dilakukan dengan teknologi penginderaan jauh, teknik pengambilan data, dan interpretasi lapangan. Citra yang digunakan adalah data proses Landsat 7 tahun 2001 dan 2002, dan Landsat 8 tahun 2014 dan 2016. Citra diproses dengan beberapa koreksi, yakni kalibrasi radiometric dan metode penajaman citra agar dihasilkan citra dengan resolusi yang baik. Tingkat kerentanan dihitung dari pembobotan sepuluh data variabel fisik kerentanan pantai. Daerah kajian penelitian merupakan daerah pesisir Pantai Pangandaran yang dibagi menjadi 22 titik mulai dari Desa Putrapinggan (bagian timur pangandaran) hingga Desa Kertamukti (bagian barat pangandaran). Derah yang mengalami abrasi terbesar terjadi di daerah Desa Batukaras seluas 77.863m2 pada selang tahun 2014 hingga 2016. Derah yang mengalami sedimentasi terbesar terjadi di daerah Desa Legokjawa seluas 75.250 m2 pada selang tahun 2002 hingga 2014. Tingkat kerentanan pesisir pangandaran terbagi menjadi daerah rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Daerah dengan kerentanan tertinggi berada pada Desa Cibenda dan kerentanan paling rendah berada pada Desa Karangjaladri.