digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telah dilakukan studi mengenai perubahan karakteristik parameter hidrologi untuk mengetahui seberapa besar perubahan karakteristik lahan terhadap perubahan parameter aliran sungai, dengan studi kasus DAS Cimanuk Metode yang digunakan untuk mengkaji perubahan karakteristik parameter hidrologi digunakan model konseptual yang dalam hal ini dipilih Model Sacramento karena model ini menguraikan secara rinci komponenkomponen yang akan diketahui perubahannya. Disamping perubahan karakteristik parameter hidrologi telah dipelajari pula perubahan kecenderungan debit ekstrim dan koefisien limpasan dengan menggrnakan pendekatan model statistik (korelasi dan regresi). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada perubahan luas penggunaan lahan terutama peningkatan lahan untuk pemukiman, peningkatan lahan perkebunan dan tegalan, namun ada pengurangan lahan irigasi dan hutan. Nilai koefisien lahan yang utama dalam model Sacramento yang dihitung setiap tahun secara umum mengalami perubahan. Peningkatan area yang kedap air berpengaruh pada peningkatan PCTIM dan ADIMP namun menurunkan RIVA dan LZK Perubahan ini secara langsung meningkatkan limpasan langsungdan menurunkan aliran air tanah. Kapasitas tampungan air zona atas (UZTW dan UZFI39 serta kapasitas tampungan air zona bawah (LZFW dan LZTW) cenderung konstan. Koefisien pengurasan (UZK) cenderung meningkat yang mengakibatkan meningkatnya interflow. Sedangkan koefisien resesi aliran dasar (LZK) semakin kecil yang berakibat pada menurunnya aliran dasar (base/low) Ditinjau dari debit ekstrim ada kecenderungan semakin menurunnya debit minimum harian suksesif untuk berbagai periode ulang namun terjadi peningkatan debit maksimum harian suksesif. Dart hasil analisis juga diketahui ada peningkatan nilai koefisien limpasan C ditinjau pada sebelum dan sesudah tahun 1980 (dari 0.52 menjadi 0,55 di Leuwigoong, dan dari 0.43 menjadi 0,47 di Tomo).