Jepang menghadapi masalah overpackaging karena produk-produknya menggunakan bahan kemasan kertas dan plastik secara berlebihan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah kemasan yang berlebihan adalah dengan menggunakan bahan kemasan yang lebih ramah lingkungan seperti Furoshiki. Maka dari itu, penelitian ini ingin menganalisis behavioral intention konsumen Jepang terhadap penggunaan Furoshiki sebagai kemasan makanan dan membandingkan hasilnya dengan behavioral intention mereka terhadap kemasan kertas dan plastik dengan menggunakan The Extended Fishbein model. Penelitian ini juga akan mengeksplorasi nilai konsumen Jepang dengan menggunakan Kahle's List of Values sebagai faktor evaluasi tambahan. Dari perhitungan menggunakan Extended Fishbein model, Behavioral Intention konsumen Jepang terhadap Furoshiki mendapatkan skor paling tinggi jika dibandingkan dengan skor terhadap kemasan plastik dan kertas. Dari Kahle's List of Values, hubungan hangat dengan orang lain, pemenuhan diri, dan kesenangan dan kenikmatan hidup dipilih sebagai nilai terpenting dalam hidup.